Gubernur Minta Perbankan Tak Persulit Petani Yang Ingin Pinjaman

AGAM – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta pihak perbankan untuk lebih memperhatikan petani. Terutama dalam hal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna membantu permodalan.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan pengembangan Kawasan Inklusi Keuangan Terpadu di Pusat Pengembangan SDM Regional Bukittinggi Baso Kabupaten Agam, Rabu (17/10/2018).

“Jangan persulit petani yang ingin mengambil KUR atau pinjaman lain untuk modal mengembangkan pertanian mereka,” ucapnya.

Mengapa harus membantu petani, karena menurut Gubernur, petani bisa terlepas dari jeratan rentenir yang bunga atas pinjaman sangat besar. “Kalau bunga pinjaman kepada rentenir dalam setahun bisa sampai 600 persen, sedangkan KUR hanya 7 persen saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Irwan Prayitno mengatakan, alasan petani meminjam modal kepada rentenir dengan alasan prosesnya yang sangat mudah dan tidak lama. Hal tersebut berbanding terbalik dengan peminjaman modal di bank-bank yang urusannya lama, banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

“Seharusnya pihak bank harus memberi perhatian yang lebih kepada petani. Faktanya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar yang tertinggi adalah dari sektor pertanian mencapai 23 persen dan tenaga kerja pun banyak diserap dari sektor pertanian, jadi rugi bila tak peduli kepada petani,” ujarnya.

Gubernur juga meminta kepada setiap daerah agar anggaran untuk bidang pertanian harus proposional. “Jika petani sudah sejahtera, maka masyarakat madani bisa terwujud,” sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumbar Darwisman menyampaikan, untuk tahun 2018, target KUR di Sumbar adalah Rp4,45 triliun. Ia optimis hingga akhir tahun realisasinya bisa mencapai target.

“BRI punya target Rp2,2 triliun dan sudah terealisasi 1,9 triliun. Kemudian, untuk Bank Nagari target Rp1,1 triliun dengan realisasi Rp700 miliar. Sedangkan BNI sudah melampaui target, yakni Rp925 miliar dan yang terealisasi 956 miliar, terakhir Bank Mandiri terget 790 miliar terealisasi 748 miliar,” rincinya.

Untuk tahun 2019, Darwisman berharap agar jumlah KUR yang diberikan pusat lebih meningkat, sehingga masyarakat yang bisa dibantu bisa lebih banyak. (rin/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.