PADANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat menggelar kegiatan bersepeda santai dalam rangka menggencarkan gerakan cinta Rupiah. Gelaran yang dibungkus dengan tajuk FunGowes tersebut melibatkan ratusan pelajar dan guru SMA/ SMK di Kota Padang, Minggu (3/3).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono menyebutkan, pihaknya melakukan berbagai langkah strategis dengan tujuan meningkatkan kecintaan terhadap uang Rupiah. Kecintaan tersebut menurut Endy diwujudkan dalam bentuk merawat fisik uang Rupiah dan menjadikannya sebagai satu-satunya alat pembayaran bertransaksi di dalam negeri.
“Salah satunya adalah dengan menggelar kegiatan yang melibatkan masyarakat, seperti hari ini. Melibatkan pelajar dan para guru diharapkan sosialisasi Gerakan Cinta Rupiah semakin menyebar luas di tengah masyarakat,” kata Endy.
Menjaga fisik uang rupiah, kata Endy, bertujuan untuk menekan jumlah uang lusuh dan tidak layak edar di masyarakat. Selain menjaga, yang tak kalah pentingnya adalah mengenali uang Rupiah. Masyarakat harus mengetahui dengan baik ciri – ciri uang Rupiah asli sehingga terhindar dari tindak kejahatan peredaran uang palsu.
“Masyarakat harus mengenali ciri – ciri uang Rupiah agar tidak menjadi korban peredaran uang palsu. Kemudian, uang yang diperoleh hendaknya dirawat agar tetap dalam kondisi baik dan layak edar,” lanjutnya.
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, ujarnya, Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran transaksi di dalam negeri. Baik transaksi tunai maupun elektronik. Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Uang Rupiah adalah salah satu simbol kedaulatan negara.
“Dengan mencintai Rupiah, secara tidak langsung, masyarakat telah ikut menjaga kedaulatan negara,” tegasnya. (fdc)