PADANG – Gempa bumi dengan kekuatan 3,9 SR berpusat pada koordinat 0.67 Lintang Selatan dan 100.63 Bujur Timur, sekitar 14 kilometer Utara Solok, dan kedalamanan hiposenter 10 kilometer yang terjadi Kamis, 21 Sepetember 2017, pukul 09:03:34 WIB diidentifikasi sebagai aktifitas sesar Sumatera pada segmen Sianok. Berdasarkan laporan masyarakan, goncangan tersebut dirasakan di Solok, Padangpanjang dan Padang berkisar I Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau antara II-III MMI.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Silaing Bawah, Padangpanjang, Rahmat Triyono, ST, Dipl.Seis, M.Sc, segmen Sianok terbentang sepanjang sekira 90 km dari Ngarai Sianok di Bukittinggi menerus sepanjang sisi Timur Danau Singkarak dan berakhir di ujung selatan danau tersebut. Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar). Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan.
Sehubungan dengan kejadian gempa bumi di sekitar Kota Solok, masyarakat khususnya di sekitar Kota Solok dihimbau agar tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan bahwa gempa bumi setiap saat dapat terjadi.
Histori Gempa Merusak pada Segmen Sianok
Berdasarkan catatan sejarahnya, tercatat beberapa kali gempa signifikan yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan ringan hingga berat terjadi di Segmen Sianok, di antaranya gempa bumi tanggal 28 Juni 1926 dengan M 6.7 yang mengakibatkan lebih dari 354 orang meninggal dan 2.383 rumah rusak sedang dan berat serta kerusakan di Danau Singkarak dan timbulnya rekahan tanah di Kubu Krambil dan Simabur. Pada tanggal 16 Februari 2004 juga tercatat pernah terjadi gempa bumi M 5.6 yang berpusat di Gunung Rajo, Tanah Datar yang mengakibatkan 6 orang korban jiwa, 10 orang luka-luka dan 70 rumah rusak.
Gempa tersebut juga mengakibatkan timbulnya rekahan tanah antara Gunung Rajo menuju Padang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 2007 juga pernah tercatat gempa bumi M 5.8 yangmengakibatkan sedikitnya 70 orang korban jiwa dan ratusan orang lainnya luka-luka serta menimbulkan kerusakan pada bangunan dan fasilitas umum lainnya di sepanjang Singkarak hingga ke Bukittinggi. Gempa bumi juga pernah tercatat di Segmen ini pada tanggal 11 September 2014 dengan M 5.0 yang mengakibatkan puluhan unit rumah rusak dan belasan fasilitas umum seperti sarana pendidikan dan rumah sakit yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa tersebut. (rin/*)