PADANG – Berita bohong (hoax) Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 menjadi kupasan Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Barat, Sabtu (28/4). Tema itu diangkat dalam workshop dengan tujuan meningkatkan literasi Jurnalis dalam menyikapi berita bohong terkait pemilihan serentak yang sedang dilaksanakan tahun ini dan tahun depan.
Workshop menghadirkan narasumber antara lain dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat serta Ketua Umum IJTI.
Ketua Umum IJTI Yadi Hendriana menegaskan, berita bohong dewasa ini menjadi momok bagi dalam perkembangan teknologi informasi. Pesatnya perkembangan tekonologi membuat informasi menyebar tak terbendung.
“Berbagai informasi dengan mudahnya beredar pesat ke masyarakat melalui perantara media sosial. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia memuluskan berita tak jelas kebenarannya itu tersebar luas,” ungkapnya.
Jurnalis dan media arus utama (mainstream), ujarnya, semestinya menyikapi hal itu dengan tetap berpedoman kepada aturan keberimbangan berita. Dia meminta, jurnalis jangan justru menjadikan informasi yang beredar di media sosial sebagai sumber berita tanpa konfirmasi ulang.
Berkaitan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan umum (pemilu), Komisioner KPU Sumatera Barat, Fikon mengungkapkan, sangat besar dampak negatif yang ditimbulkan berita bohong dalam proses pemilihan.
“Berita hoax bisa menimbulkan pengaruh negatif yang besar terhadap jalannya proses pemilihan. Membawa pengaruh yang bisa menimbulkan gangguan terhadap ketenangan masyarakat pada saat suasana pemilihan,” terangnya.
Dia mengajak masyarakat untuk tetap bijak menyikapi informasi yang beredar dengan meneliti sumber berita. Kepada jurnalis, Fikon berharap dapat memberikan keseimbangan informasi sehingga berita bohong yang beredar mendapat penjelasan lebih detail dari media arus utama.
Workshop peningkatan literasi jurnalis dalam menyikapi hoax diangkat IJTI Sumatera Barat sebagai rangkaian dari Musyawarah Daerah (Musda) ketiga IJTI Sumatera Barat. Musda diselenggarakan dalam rangka membentuk kepengurusan periode 2018-2021.
Ketua Pengurus Daerah IJTI Sumatera Barat John Neddy Kambang menerangkan, sebagai organisasi jurnalistik, IJTI berkomitmen untuk terus memerangi hoax. Komitmen itu dibuktikan dengan meminta seluruh jurnalis anggota IJTI untuk mencari dan mengolah informasi yang berimbang untuk disampaikan kepada masyarakat melalui perusahaan media masing-masing.
Workshop tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hj. Emma Yohana. Nasrul Abit mengapresiasi insan jurnalis di Sumatera Barat yang telah melaksanakan tugas penyebarluasan informasi yang sangat bermanfaat dan berdampak positif kepada daerah.
“Peran insan jurnalis dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. Selama ini, insan jurnalis telah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan Sumatera Barat,” katanya.
Dia mengapresiasi IJTI Sumatera Barat baik secara keorganisasian maupun person anggotanya yang telah secara aktif melaksanakan tugas penyebarluasan informasi Sumatera Barat. Dia juga mengapresiasi kemajuan pesat dunia jurnalistik di Sumatera Barat yang ikut mendorong kemajuan daerah. (feb)
Komentar