AGAM – Masyarakat Kabupaten Agam beberapa waktu terakhir mengeluhkan kelangkaan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram. Selain itu, harga jual gas bersubsidi juga kerap melebihi harga eceran tertinggi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Kabupaten Agam, M. Abril, membenarkan hal itu. Menurutnya, sampai saat ini masyarakat sangat sulit mendapatkan LPG karena di berbagai penyalur maupun agen mengalami kekosongan stok. Tak hanya itu, harga jual gas 3 kg juga sudah tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp17.000.
Dikatakan, Kabupaten Agam mendapatkan jatah yang diberikan oleh Dirjen Migas di tahun 2016 sebanyak 821.666 Kg. Sedangkan kebutuhan masyarakat diperkirakan mencapai 13 juta Kg.
“Kurangnya pengaturan berapa gas yang harus distok dan diedarkan serta ketimpangan pendistribusian ke kecamatan yang tidak merata menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan tersebut. Untuk mengatasi kelangkaan itu, kami sudah mengirim proposal ke Dirjen Migas untuk penambahan Kuota Liquefied ke Kabupaten Agam untuk tahun 2017 mendatang,“ katanya saat ditemui padangmedia.com, di Lubuk Basung, Selasa (13/12).
M Abril menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pendataan dan mengawasi seluruh agen dan penyalur yang ada di Kabupaten Agam serta akan memberi peringatan kepada mereka yang menjual di atas harga yang telah ditentukan. (fajar)
Komentar