PADANG – Pertandingan final Piala Walikota Padang 2016 antara tim kesebelasan PS TNI AL menghadapi PON Kaltim kembali diwarnai kekerasan, Jumat (20/5) malam. Sebelumnya, laga perebutan posisi ketiga dan empat antara tuan rumah PSP versus PS Bengkulu juga diwarnai bentrok.
Kericuhan pada laga final yang berakhir dengan adu penalti dengan kemenangan PON Kaltim itu dipicu oleh aksi main bogem oleh salah seorang pemain PS TNI AL terhadap pemain PON Kaltim. Tak ayal, Stadion GOR H. Agus Salim jadi ajang “cakak banyak”.
Disamping para pemain dan ofisial sudah saling kejar di lapangan, para pendukung yang didominasi pendukung PS TNI AL juga ikut turun dari tribun. Tim pengamanan berupaya menetralisir situasi. Sementara pemain yang terluka karena terkena pukulan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Bentrok di tengah lapangan itu disaksikan langsung Walikota Padang H. Mahyeldi, Danlatamal II Teluk Bayur, Danlanud Tabing, Kapolresta Padang serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat lainnya.
Mahyeldi mengaku sangat kecewa dengan terjadinya insiden pemukulan dan kericuhan yang terjadi pada dua pertandingan penutupan. Ia menilai kejadian ini tidak mencerminkan sportifitas insan olahraga.
“Saya kecewa. Turnamen ini digelar untuk tujuan yang lebih tinggi, yaitu untuk harga diri bangsa di mata dunia,” katanya.(der)