PADANG- Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) hendaknya disikapi secara positif, menjadi momen introspeksi diri. Fenomena gerhana merupakan bukti kekuasaan Allah SWT yang hendaknya dapat mempertebal iman, mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diperoleh di dunia.
Hal itu disampaikan Camat Padang Selatan Fuji Astomi, saat pelaksanaan Salat Gerhana Matahari di halaman SDN 11 Pasar Mudiak, Rabu (9/3) pagi tadi. Ia mengajak masyarakat untuk mengambil hikmah dalam setiap kejadian di alam ini dan menjadikannya sebagai momen mengintrospeksi diri.
“Gerhana matahari merupakan bukti kekuasaan Allah SWT yang hendaknya disikapi secara positif, mengambil hikmah dan menjadikannya sebagai momen introspeksi diri,” katanya.
Pelaksanaan Salat Gerhana merupakan tuntunan dari Rasulullah SAW bahwa dalam banyak riwayat dikatakan, ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah SAW melaksanakan salat sunat 2 rakaat yang diikuti oleh para sahabat. Berpedoman kepada hal tersebut, maka umat Islam disunatkan melakukan salat gerhana atau salat kusuf untuk gerhana matahari dan khusuf untuk gerhana bulan ketika terjadi gerhana.
Pemerintah Kota Padang melalui Surat Edaran Walikota telah mengajak ASN dan masyarakat kota untuk melaksanakan salat sunat gerhana matahari, terkait GMT yang terjadi sekitar pukul 07.12 Wib hari ini. Pemko Padang juga telah menentukan lokasi-lokasi tempat pelaksanaan Salat Gerhana berjamaah di 11 kecamatan.
Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan peristiwa alam yang terjadi dimana pada saat itu bulan berada pada posisi tepat antara matahari dan bumi. Peristiwa ini jarang terjadi dan hanya akan berulang dalam kurun waktu sekian lama sesudahnya.
GMT di Indonesia hari ini dapat disaksikan di 12 provinsi. Puncak GMT pertama kali dapat disaksikan masyarakat di Bangka Belitung dan selanjutnya di Palembang. Puncak GMT terakhir terjadi di Ternate, Maluku Utara. Di ternate, durasi GMT terjadi dua menit 39 detik. (baim/*)