Evi Yandri Minta IPSI Jadi Ujung Tombak Pelestarian Silat Tradisional Minang

 

PADANG- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Evi Yandri Rajo Budiman meminta Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Sumatera Barat menjadi ujung tombak dalam pelestarian silat tradisional Minang. Menurutnya, silat tradisional merupakan salah satu asset budaya yang harus dirawat dan berkembang.

Hal itu disampaikan Evi Yandri dalam pertemuan silaturahmi dan konsolidasi pengurus cabang IPSI se-Sumatera Barat di Padang, Senin (14/4/2025). Dia menegaskan, silat tradisional Minang sebagai aset budaya harus mendapat perhatian serius karena perkembangannya terlihat mengalami pasang urut beberapa tahun terakhir.

“Kami melihat silat tradisional Minang semakin tergerus oleh perkembangan budaya luar dan teknologi, ini harus menjadi perhatian khusus dan berharap IPSI bisa menjadi ujung tombak untuk membangkitkannya Kembali,” kata Evi Yandri.

Konsolidasi Pengcab IPSI se-Sumatera Barat itu dilakukan dalam rangka menentukan kepemimpinan IPSI Sumatera Barat periode ke depan. Evi Yandri berharap seluruh Pengcab IPSI memiliki komitmen yang sama dalam menentukan kepemimpinan demi kemajuan cabang olahraga seni bela diri tersebut ke depan.

“Kami berharap seluruh pengurus cabang dapat melihat potensi kepemimpinan yang diharapkan mampu membawa kemajuan kepada IPSI dan terhadap perkembangan olahraga seni bela diri tertua tersebut,” harapnya.

Dalam konsolidasi tersebut mengapung nama wakil gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy yang diharapkan oleh pengcab IPSI untuk memimpin Pengprov IPSI Sumatera Barat ke depan. Terkait dukungan tersebut Evi Yandri melihat sisi positif wakil gubernur tersebut yang berkomitmen dalam pelestarian adat budaya Minangkabau yang tentunya salah satunya adalah silat tradisional.

Menurutnya, Vasko telah menggagas program pelestarian silat tradisional di lingkungan SMA dan SMK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan memberikan nilai tambah terhadap upaya pengembangan dan pelestarian budaya seni bela diri tersebut. Dia juga telah menginisiasi penggunaan Bahasa Minang di Bandara Internasional Minangkabau.

“Semua keputusan tentu ada di tangan para pengurus cabang dan seluruh komponen yang memiliki hak suara namun saya melihat positif sosok Vasko sebagai tokoh muda yang energik telah menunjukkan komitmennya dalam pelestarian adat budaya Minangkabau termasuk pencak silat tradisional,” ujarnya.

Dalam konsolidasi tersebut, selain membahas sosok kepemimpinan IPSI Sumatera Barat periode mendatang, juga dibahas upaya penguatan sinergi dan soliditas organisasi IPSI. Selain itu juga membahas upaya memperkokoh eksistensi silat tradisional Minang sebagai salah satu warisan budaya daerah yang harus dilestarikan. F

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.