SAWAHLUNTO – Komisi VII DPR RI mengapresiasi upaya pasca tambang yang dilakukan PT Bukit Asam (persero) Tbk dengan mengoptimalkan fungsi bekas lahan dan aset pertambangan menjadi objek wisata. Hal itu dikatakan Anggota Komisi VII DPR RI Endre Saifoel usai menyaksikan pemutaran film pasca tambang yang akan dilanjutkan pada fasilitas pertambangan, seperti bekas PLTU Ombilin Salak, Kawasan Silo, Lapangan Segitiga, Lobang tambang batubara di Sawahluwung dan Grase.
Endre sangat mengapresiasi tahapan dan langkah pengembangan pasca tambang. “Harus ada kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah serta disesuaikan dengan pengembangan kawasan,“ ujar Endre saat kunjungan kerjanya di PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA-UPO), Jumat (17/3).
Sementara itu, General Manajer PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin, Eko Budi Saputro mengatakan, tiga Silo yang berderet ditata menjadi objek wisata tempat selfie dan berjualan kuliner. Jadi, selain di grase sebagai tempat berjualan kuliner, ada juga Silo yang menyediakan tempat flying fox dari Silo ke Kantor Dinas Pariwisata.
Selain itu, sebut Eko, bekas PLTU Ombilin di Salak dijadikan sebagai tempat pendidikan. Kantor Utama PTBA-UPO dijadikan sebagai perpustakaan dan museum. Bengkel Utama dijadikan sebagai tempat olahraga. Lobang Tambang Ombilin di Sawahluwung di jadikan sebagai tambang pendidikan.
“Tambang Ombilin boleh ditutup, tapi kota ini harus tetap berkembang sesuai visinya. Kita mencoba membantu menata kota ini. Kalau tidak sepenuhnya, ada sumbangsih PT Bukit Asam. Artinya, visi kota ini tercapai,” pungkasnya. (tumpak)