Ekonomi Sulit, Kawasan Sekitar Maninjau Rawan Tindak Kejahatan

Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau. (ist)
Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau. (ist)

AGAM – Sulitnya perekonomian di Kawasan Danau Maninjau menyebabkan meningkatnya tindak kejahatan beberapa waktu terakhir. Walaupun belum ada kasus besar, namun cukup meresahkan masyarakat. Kondisi tersebut tidak lepas dari lesunya pergerakan ekonomi masyarakat yang selama ini bergantung dengan Danau Maninjau. Tetapi sekarang sebagian besar keramba kosong tidak terisi sehingga banyak pekerja yang kesulitan.

Salah seorang masyarakat Linggai, Nagari Koto Kaciak Budi kepada padangmedia.com akhir pekan kemarin mengatakan, sekarang memang keadaan agak sulit. Keramba boleh dikatakan tidak jalan sehingga tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas keramba, sehingga sekarang tidak memiliki mata pencarian.

Hal itu, katanya, menyebabkan rawan pencurian. Beberapa waktu lalu, ada padi petani yang disabit orang yang tidak dikenal. Kemungkinan hal itu dilakukan malam hari sehingga pelakunya tidak diketahui. Selain itu, ada karung yang sudah berisi padi dan ditinggal di sawah juga hilang.

“Kadang ada petani yang meninggalkan padinya dalam karung di sawah karena sudah kemalaman, lalu hilang dibawa orang tak dikenal. Kondisi ini sangat meresahkan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, masyarakat Jorong Pandan, Nagari Tanjung Sani, Dana juga mengatakan hal yang sama. Barang-barang masyarakat sering hilang dalam waktu-waktu terakhir. Kalau tidak hati-hati, kadang batang kulit manis ada saja yang mengambil tanpa sepengetahuan pemilik.

“Ada-ada saja masyarakat yang kehilangan. Memang nilainya tidak seberapa, namun kalau dibiarkan bisa saja nanti yang dicuri barang yang lebih berharga. Hal ini terjadi sejak keberadaan agak sulit,” pungkasnya. (fajar)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *