DPRD Sawahlunto Soroti Kelemahan Pengawasan Proyek Kawasan Pusaka Kandi

Proyek penataan Kawasan Pusaka di Kandi, Kota Sawahlunto. (tumpak)
Proyek penataan Kawasan Pusaka di Kandi, Kota Sawahlunto. (tumpak)

SAWAHLUNTO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Sawahlunto menyorot lemahnya pengawasan Proyek Kawasan Pusaka di Kandi Desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto. Pelaksanaan proyek tersebut dinilai DPRD terkesan asal jadi.

Wakil ketua DPRD Sawahlunto Weldison menyatakan, hendaknya pelaksanaan proyek kawasan pusaka di Kandi yang bernilai Rp3,1 miliar, dilaksanakan rekanan PT Wahana Bhakti Serumpun itu harus dilakukan pengawasan yang baik.

“Kalau pengawasan dilakukan dengan baik, tentu hasilnya memuaskan. Terlebih lokasi pekerjaan tak jauh dari objek wisata yang nantinya akan menjadi salah satu objek kunjungan wisatawan,” katanya, Kamis (29/12).

Dia juga mengungkapkan kecewa karena proyek Satuan Kerja (Satker) Penataan Bangunan dan Lingkungan Sumatera Barat bernomor kontrak : IK.02.04/Kont-Fis/Pelaks.PBL-SB/V-2016 itu jadi bahan berita di media karena sebagian sudah ada yang merengkah dan retak.

“Ini pekerjaan awal tentu harus lebih baik, karena untuk tahun 2017 mendatang, APBD Sawahlunto telah menganggarkan dana sebesar Rp12,5 miliar untuk pembangunan museum diorama dan fasilitas lainnya,” sebutnya.

Sebelumnya, Terkait kondisi banyaknya bangunan yang merengkah dan retak proyek tersebut, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Sawahlunto Tri Darma Satria tak mau berkomentar lebih jauh. Dia menyebutkan pekerjaan tersebut sudah Provisional Hand Ove (PHO). Dia menampik bahwa itu merupakan tanggung jawab Bidang Cipta Karya PU Sawahlunto. Pihaknya hanya sebagai user atau penerima pekerjaan . (tumpak)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *