DPRD Sawahlunto Soroti Buruknya Kinerja Dinas Pariwisata

Sidang Paripurna DPRD Sawahlunto. (tumpak)
Sidang Paripurna DPRD Sawahlunto. (tumpak)

SAWAHLUNTO- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto menyoroti buruknya kinerja Dinas Pariwisata dalam melaksanakan program dan kegiatan. Dua tahun terakhir, promosi wisata yang dilakukan Dinas Pariwisata terlihat sangat minim sekali. Disamping itu, tidak ada penambahan objek wisata baru.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto Hasjoni Sy menyampaikan catatan-catatan strategis dalam memberikan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2015 pada sidang paripurna Kamis (28/4).

Hasjoni dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Emeldi bersama Wakil Ketua Weldison dan Hasjhoni Sy tersebut, dia mengungkapkan dari target dalam RPJMD tentang penambahan destinasi wisata baru tidak ada, sesuai dengan visi Kota Sawahlunto tahun 2020 menjadi Kota Wisata tambang yang Berbudaya.

“Pemerintah daerah harus kembali fokus untuk mewujudkan visi tersebut. Sinergi lintas sektoral sangat diperlukan untuk mendukung program pariwisata,” katanya.

Dia menambahkan, DPRD melihat dua tahun terakhir ini promosi wisata Sawahlunto sangat minim sekali. Hal ini sangat berdampak kepada turunnya kunjungan wisatawan. Selain itu, semakin banyaknya ragam kesenian lokal yang bertujuan menjaga keletarian kesenian daerah menunjukkan kepedulian masyarakat.

“Ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah melalui dinas terkait untuk membantu peralatan dan memberikan kesempatan tampil tanpa pilih kasih. Dinas terkait harus memberikan pembinaan terhadap sanggar-sanggar yang ada di Sawahlunto,” lanjutnya.

Walikota Sawahlunto Ali Yusuf terkait rekomendasi LKPJ dan catatan-catatan strategis yang disampaikan, akan menjadi perhatian ke depan. Kelemahan-kelemahan yang terjadi akan diperbaiki dengan berharap dukungan dari DPRD.

Menyoal pembinaan terhadap sanggar yang ada di Kota Sawahlunto, Ali Yusuf menyampaikan bahwa pembinaan telah dilakukan secara merata kepada 21 sanggar yang ada. Pembinaan dilakukan dengan mendatangkan instruktur dari ISI Padangpanjang dan ke depan akan terus ditingkatkan sehingga seluruh sanggar bisa berkembang dan berkualitas. (tumpak/f)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *