PADANG – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dan SMK pada 4 – 6 April 2016 di Kota Padang berlangsung lancar tanpa kendala. Begitu juga untuk UN Berbasis Komputer (UNBK) yang masih akan berlangsung sampai tanggal 12 April 2016. Di Kota Padang, satu-satunya sekolah penyelenggara UNBK tahun ini adalah SMK N2 Padang. Tahun depan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang berharap sekolah-sekolah lainnya bisa menjadi penyelenggara UNBK, mengikuti SMK N 2 Padang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Erisman Chaniago, saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMK N 2 Padang, Selasa (5/4) melihat, pelaksanaan UNBK berjalan lancar. UNBK di SMKN 2 Padang didukung oleh 150 unit komputer dengan peserta UNBK 403 siswa.
Erisman sangat mengapresiasi SMK N 2 Padang yang bisa menjadi sekolah percontohan pelaksanaan UNBK di Kota Padang. Ia berharap itu dapat memotivasi sekolah lain di Kota Padang untuk menyelenggarakan UNBK pada tahun berikutnya.
“Pelaksanaan UN berbasis komputer di sekolah ini cukup lancar dan diharapkan menjadi motivasi bagi sekolah lain dalam rangka komputerisasi di semua sekolah di Kota Padang ke depannya,” ujarnya.
Kepala SMKN 2 Padang, Raymon menerangkan, UN dilaksanakan dengan memanfaatkan lima labor komputer dengan kapasitas masing-masingnya 32 unit komputer. Ujian diikuti oleh 403 siswa yang pelaksanaannya dibagi atas tiga sesi, yakni dimulai pada pukul 07.30 WIB, 10.00 WIB dan 14.00 WIB. Untuk sesi pertama diikuti 150 siswa, sesi kedua 150 siswa dan sesi ketiga 106 siswa.
Walaupun UNBK adalah suatu sistem baru, namun siswa di SMK N 2 Padang menurut Raymon tidak canggung karena telah diberikan pelatihan terus-menerus. Termasuk try out tiga kali dengan materi perkenalan sistem, kisi-kisi dan gladi resik seperti ujian sesungguhnya.
“Hingga pelaksanaan ujian hari kedua ini tidak ada kendala. Jaringan internet dari Telkom dan suplai arus listrik PLN tak ada gangguan. PLN menyediakan genset berkapasitas 60 kVA serta empat petugas disiagakan,” katanya.
Di ruang ujian juga dipasang Closed Circuit Television (CCTV) untuk mengantisipasi kecurangan. Sama seperti UN berbasis kertas atau manual, soal UNBK juga tidak sama untuk setiap peserta.
Salah seorang siswa SMKN 2 Padang, Intan mengatakan UNBK dinilai lebih mudah dan praktis karena peserta ujian tidak perlu lagi membulat-bulatkan jawaban dengan pensil secara manual seperti biasanya. “Hingga saat ini tidak ada kendala berarti karena telah ada sosialisasi sejak jauh-jauh hari,” ungkapnya.
Usai meninjau pelaksanaan UN di SMK N 2 Padang, Erisman langsung meninjau pelaksanaan UN di SMAN 1 Padang. Di sekolah tertua di Kota Padang ini, pelaksanaan UNBK belum diterapkan. Erisman berharap, tahun depan, SMAN 1 Padang dan sekolah lainnya juga sudah bisa melaksanakan UN berbasis komputer ini.
Kepala SMAN 1 Padang Nukman menerangkan, peserta UN di sekolahnya sebanyak 273 orang. Menurutnya, dalam database peserta UN, tercatat sebanyak 274 siswa, namun satu siswa meninggal dunia pada Desember 2015 lalu. Untuk penerapan sistem UNBK, Nukman mengaku tengah mempersiapkan tiga ruang baru untuk komputer. Ia berharap dapat segera selesai sehingga tahun depan bisa melaksanakan UNBK.
Tinjau UN di SMAN 10 Padang
Pada pelaksanaan UN hari pertama, Senin (4/4), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Erisman Chaniago melakukan peninjauan ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Padang. Di sana, pelaksanaan UN yang diikuti 286 siswa tersebut berjalan lancar.
Seluruh siswa peserta UN lengkap hadir. Pendistribusian dokumen UN juga tanpa kendala. Pelaksanaan UN di SMAN 10 Padang belum menggunakan sistem UNBK. Namun, siswa percaya pada kemampuan diri sendiri dan tidak terpengaruh isu kunci jawaban.
Erisman berharap pelaksanaan UN di SMAN 10 dan di sekolah-sekolah lainnya di Kota Padang berjalan lancar sampai hari terakhir. Dia juga berharap seluruh siswa SLTA di Kota Padang mendapatkan hasil terbaik pada UN tahun ini serta lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sementara menurut Kepala SMAN 10 Padang, Parendangan, dari 286 siswa peserta UN terdiri dari 105 laki-laki dan 181 perempuan. Untuk persiapan UN, katanya, siswa telah dibekali dengan try out sebelumnya. Di samping itu, siswa juga diberikan pembekalan mental berupa tausiah sehingga siswa lebih siap menghadapi UN.
Komisi IV Juga Tinjau Pelaksanaan UN
Bukan hanya saja Ketua DPRD Kota Padang saja, Komisi IV DPRD Padang Bidang Urusan Kesejahteraan Rakyat yang merupakan mitra kerja Dinas Pendidikan juga langsung meninjau pelaksanaan UN tingkat SMA/MA dan SMK. Komisi IV DPRD Padang yang diketuai Surya Jufri Bitel meninjau pelaksanaan UN di SMAN 14 Karang Putih dan dilanjutkan ke SMAN 9 Padang. Peninjauan juga diikuti Wakil Ketua Komisi IV, Zaharman, Sekretaris, Iswandi Muchtar serta sejumlah anggota Komisi IV, yakni Fakhri Bahar, Muharlion, Dewi Susanti dan Dian Angraini. Dari hasil peninjauan pada kedua sekolah itu, pelaksanaan ujian berjalan lancar dan tidak ada kendala sama sekali.
Di hari terakhir UN, Kamis (7/4), Komisi IV meninjau pelaksanaan UN di MAN 1, SMK Kartika, SMAN 10 dan terakhir di SMKN2 Padang. Dari hasil kunjungan di MAN 1, SMK Kartika dan SMA 10, tidak ditemukan masalah. Semua siswa peserta UN hadir mengikuti ujian. Pelaksanaan ujian di tiga sekolah ini masih mengunakan sistem lembar kertas jawaban (LKJ).
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang, Iswandi Muchtar mengatakan, untuk pelaksanaan UNBK di SMKN 2 Padang fasilitas didukung sekitar 150 unit komputer dan diikuti sebanyak 403 siswa. UN dilaksanakan dengan memanfaatkan lima labor komputer dengan kapasitas masing-masingnya 30 unit komputer. Menurutnya, dengan fasilitas yang ada tersebut, sebenarnya bisa dimanfaatkan sekolah lain yang ingin menumpang ujian UNBK di sekolah itu.
Iswandi juga menyampaikan, sebelumnya siswa di SMKN2 Padang ini berjumlah 406 siswa. Ternyata, ada tiga siswa yang tidak aktif lagi karena menikah sebelum nomor ujian keluar. Pihak sekolah mengaku hal tersebut sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan Sumbar. Hal itu agar saat pengumuman kelulusan siswa nanti, tiga nama siswa tersebut tidak terbit lagi dan siswa yang mengikuti UNBK tahun 2016 di SMKN2 hanya 403 siswa.
“Hal itu penting karena siswa yang tidak mengikuti ujian padahal terdaftar akan berpengaruh terhadap persentase kelulusan sekolah. Jika nama 3 siswa tersebut masih terdaftar sementara nilai mereka tidak masuk, inilah yang akan mengurangi tingkat persentase kelulusan pada suatu sekolah. Sebaliknya, apabila telah diurus, tentu tidak akan menjadi masalah,” ujar Iswandi.
Iswandi juga berharap SMKN 2 bisa memotivasi sekolah lain di Kota Padang untuk segera menyelenggarakan UNBK pada tahun berikutnya. Melalui sistem UNBK sangat kecil kemungkinan terjadinya kecurangan dan bisa dikatakan tidak ada. (baim)
Semoga dengan UNBK ini kualitas lulusan sekolah bisa lebih berkualitas. Amin.