AGAM- Seringnya kejadian warga binaan atau narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Padang Lansano Lubuk Basung mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Agam. Pihak Lapas diminta untuk meningkatkan pengamanan agar kejadian itu tidak terus terulang.
Anggota Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kabupaten Agam Joni Putra Datuak Bintaro, Rabu (23/3) menyebutkan, kejadian napi kabur tersebut memprihatinkan. Kaburnya napi dari Lapas menurutnya bisa menjadi ancaman kepada masyarakat.
“Ini memprihatinkan dan bisa membahayakan masyarakat. Agar tidak terulang lagi, pengamanan di lingkungan Lapas perlu lebih diperketat,” kata Joni Putra.
Ia meminta unsur pimpinan Lapas untuk lebih serius memperhatikan masalah pengamananan tersebut. Penjagaan di Lapas harus lebih ditingkatkan. Warga binaan merupakan orang yang menjalani masa hukuman setelah melakukan tindak pidana, tidak patut rasanya mereka bisa berkeliaran di luar Lapas. Selain itu, hal ini tentu memberikan rasa tidak nyaman bagi lingkungan masyarakat.
Siapa yang terbukti lalai, kata Joni, harus diberikan sanksi yang tegas sehingga menimbulkan efek jera. Apabila terbukti ada keterlibatan penjaga maupun unsur pimpinan Lapas mesti ditindak. Jangan sampai hukuman dimain-mainkan oleh oknum tertentu.
Seperti diberitakan, tiga orang warga binaan Lapas kelas II B Padang Langsano Lubuk Basung kabur pada Minggu (20/3) malam pukul 23.30 WIB. Mereka adalah Roni Ardi (48) dan Taufik (38) serta Yulisman. Namun Roni dan Taufik sudah menyerahkan diri kembali ke Lapas Subuh tadi sekitar pukul 05.00 Wib (Rabu, 23/3). Dua orang napi yang kembali ini sudah diberi sanksi oleh pihak Lapas dengan menempatkan mereka pada sel khusus. (fajar)