SOLOK – Jamaah Masjid Raya Selayo, Kota Solok mendapatkan siraman rohani yang “menyentuh” usai salat subuh, Sabtu (22/09/2019). Materi kajian subuh kali ini diantarkan Ustad Mahyeldi Ansharullah, Walikota Padang yang yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat.
Mahyeldi mengingatkan jamaah terkait pentingnya mencari jalan yang lurus yaitu jalan kebenaran seperti yang disampaikan Allah dalam Al-Quran. Upaya pencarian itu dilakukan dengan berteladan kepada empat golongan yaitu, para anbiya, sadiqin, syuhada dan salihin.
“Empat golongan yang dicatat Allah dalam Al-Quran merupakan yang patut diteladani dalam menempuh jalan yang lurus,” kata Mahyeldi.
Sebelumnya, materi itu juga sudah disampaikan Mahyeldi dalam khutbah jumat di Masjid Raya Bukittinggi yang disambung malamnya di Masjid Amaliyah Simawang. Rangkaian safari dakwah Mahyeldi dilanjutkan hingga subuh di Masjid Raya Selayo, Kota Solok.
Di Masjid Raya Simawang
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah terlihat tidak asing bagi masyarakat jorong Batulimbak, Nagari Simawang, Kabupaten Tanah Datar. Kedatangan pemimpin yang juga ulama tersebut disambut hangat masyarakat setempat, Jumat (20/09/2019) malam.
Mahyeldi hadir di Simawang guna memenuhi undangan pemuka masyarakat dan pengurus Masjid Amaliyah, Simawang. Mubaligh yang juga politisi Partai Kesejateraan Sosial (PKS) itu didapuk mengisi tabligh akbar di masjid yang terletak di tepian Danau Singkarak itu.
Ratusan jamaah yang memenuhi Masjid Amaliyah, menyimak khidmat ceramah Mahyeldi terkait jalan yang lurus atau jalan yang benar. Sembari menuqil Al – Quran surat Al-Fatihah, pria berjanggut dengan gaya kebapakannya menyapa jamaah dan bertanya lembut kepada anak-anak tentang arti ayat tersebut. Anak-anak yang berhasil menjawab, tidak ayal mendapat bingkisan.
“Ayat 6 dan 7 Surat Al-Fatihah merupakan permohonan makhluk kepada Sang Khalik untuk petunjuk jalan yang lurus,” kata Mahyeldi.
Namun, Mahyeldi mengingatkan jamaah, permohonan adalah doa, tanpa ada upaya dan usaha walaupun dibaca lebih dari 17 kali dalam setiap waktu salat, hal itu tidak akan kelihatan pengaruhnya
“Meskipun dibaca minimal 17 kali setiap hari saat waktu shalat, tidak akan ada pengaruhnya. Kenapa, karena tanpa diikuti upaya dan usaha yang nyata, tidak ada artinya,” tukas Mahyeldi.
Lebih menarik bagi jamaah adalah perhatian Mahyeldi terhadap generasi muda. Selain memberi hadiah, Mahyeldi memotivasi mereka untuk berani tampil di depan puluhan orang sambil menyatakan cita-citanya.
Beberapa anak mendapat kesempatan tampil dan berhak menerima hadiah dari pemimpin Kota Padang itu. Diantaranya Aisyah dan Zahra, keduanya membuat bangga orang tua mereka karena mendapat kesempatan tampil dan berfoto bersama dengan tokoh yang disebut-sebut sebagai kandidat pengganti Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar) itu.
Safari dakwah yang dijalani Mahyeldi pada hampir setiap pengujung pekan ke beberapa daerah, merupakan pemenuhan undangan dari berbagai kalangan. Belakangan tokoh yang menyebut dirinya “garin surau jadi walikota” itu memang banyak mendapatkan permintaan untuk mengisi tabligh akbar dan menjadi khatib jumat di luar Kota Padang.(der)
Komentar