MENTAWAI – Untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai diperlukan dukungan dari berbagai pihak dalam rangka menggenjot Pendapatan Asli daerah (PAD) sebagai gerbong wisata. Setidaknya, butuh anggaran minimal Rp22 miliar untuk menyiapkan sarana dan prasarana pariwisata di Bumi Sikerei.
Ha itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai, Desti seminora kepada padangmedia.com dalam sebuah kesempatan di akhir pekan kemarin. Padahal menurutnya, sudah jadi program pemerintah daerah Mentawai untuk memajukan pariwisata. Ia minta jangan ragu-ragu untuk mendukung pariwisata sebagai gerbong pendatapan daerah.
“Setiap pengajuan anggaran Disparpora selalu dipangkas. Jadi bagaimana bisa menjadi gerbong pariwisata? Pendapatan daerahpun masih dari retribusi surfing, belum retribusi lainnya yang akan dikelola. Sementara fasilitas belum memadai,” keluh Desti.
Dikatakan, pendapatan daerah melalui retribusi surfing tahun 2017 sudah mencapai Rp6 miliar. Tahun depan, retribusi dari surfing ditargetkan mencapai Rp12 miliar. Namun, target itu bisa tercapat kalau didukung oleh pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pariwisata.
“Target tersebut bukan hanya semata-mata cap jempol saja. Karena, pelaku surfing dari berbagai negara selama 15 hari bermain mampu membayar retribusi sebesar satu juta rupiah. Bahkan, mereka mampu membayar sampai 2 jutaan. Ini masih retribusi surfing, belum retribusi lainnya,” kata Desti.
Lebih lanjut, Desti mengatakan, pengembangan wisata sejalan dengan 10 program kerja pemerintah daerah Mentawai melalui Dasa Cita, salah satunya sebagai daerah wisata melalui program “Mentawai Emas” yang dipadukan dengan program Mentawai Beradab di bidang pembangunan kebudayaan. Dengan program itu, Mentawai didorong untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata sehingga pengembangan pariwisata Mentawai menjadi pariwisata kelas dunia.
Untuk itu, diharapkan ada sinergitas dalam memajukan dunia pariwisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai, baik dari pihak investor, pelaku usaha, SKPD setempat serta seluruh elemen masyarakat.
“Kita harus optimis dan mampu melintasi sejarah dengan melakukan lonjatan untuk berkembang,” katanya. (ers)
Komentar