
Beberapa waktu terakhir, di Sumatera Barat khususnya terjadi perkembangan cukup baik dalam penanganan Covid-19. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menginformasikan tentang penyebaran kasus positif yang semakin melandai, bahkan sudah tidak terjadi lagi penambahan kasus baru.
Perkembangan itu tentunya sangat melegakan, mengingat beberapa bulan lalu terjadi lonjakan kasus yang sangat mengkhawatirkan. Setidaknya, pada Juni 2021 penambahan kasus baru menimbulkan kecemasan, apakah pandemi masih akan berlanjut, karena kasus harian ada yang menyentuh angka ribuan.
Kondisi itu terus berlanjut, penyebaran Varian Delta merebak semakin luas. Ribuan sampel swab PCR yang diperiksa, persentase positivitas (positivity rate) bahkan mencapai di atas 30 persen.
Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota melalui Satgas penanganan Covid-19 masing-masing terus mengimbau warga agar tidak lengah. Protokol kesehatan diminta untuk tidak diabaikan mengingat perkembangan Covid-19 yang melonjak signifikan.
Satgas turun ke tengah masyarakat, ke tempat-tempat keramaian, dengan tujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah menetapkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengatur upaya pengendalian Covid-19 agar lebih efektif dan terarah.
Hingga akhir Agustus 2021, pertambahan kasus positif Covid-19 masih terus tinggi. Situasi baru mulai mereda pada awal September 2021. Dari tambahan yang berada di angka ratusan, mulai melandai dengan penambahan harian pada angka puluhan.
Penurunan kasus terus berlanjut. Sejak akhir Oktober sampai awal November 2021, penambahan kasus baru semakin melandai hingga angka belasan saja. Bahkan beberapa hari terakhir, ada yang nihil penambahan kasus.
Melalui Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal, warga diimbau untuk konsisten dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sejak awal pandemi, pemerintah telah menentukan langkah-langkah protokol kesehatan dalam upaya memutus penyebaran Covid-19.
Jasman menegaskan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi kunci dari penanganan pandemi Covid-19 agar wabah tersebut segera berakhir.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat mendorong terjadinya penurunan kasus positif.
“Semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan akan semakin baik penanganan Covid-19 sampai akhirnya mata rantai penyebarannya benar-benar dapat diputus dan tidak lagi terjadi. PPKM sangat mendorong terjadinya penurunan kasus positif,” ungkap Jasman Rizal.
Selain memutus mata rantai penyebaran melalui penerapan protokol kesehatan, lanjutnya, vaksinasi Covid-19 sangat menentukan untuk mengurangi risiko kesehatan masyarakat ketika terpapar Covid-19. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi agar segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan suntik vaksin.
“Ayo segera divaksin untuk meningkatkan imun tubuh dan membentuk kekebalan kelompok terhadap risiko lebih buruk dari terpapar Covid-19. Selama penyebaran Covid-19 masih terjadi, jangan lengah. Selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ajaknya.
Melihat capaian vaksinasi yang masih rendah di Sumatera Barat, Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan agar mengakselerasi percepatan vaksinasi. Pada awal September 2021, ada sembilan daerah di Indonesia yang masih rendah capaian vaksinasi termasuk Sumatera Barat.
Instruksi presiden tersebut langsung ditindaklanjuti. Pemprov Sumatera Barat bersama pemerintah kabupaten dan kota berjibaku memacu pencapaian target vaksinasi minimal 70 persen. Untuk diketahui, target vaksinasi di Sumatera Barat adalah 4,408 juta orang dari lebih 5 juta penduduk. Hingga tanggal 10 Oktober 2021, realisasi baru mencapai 25 persen lebih atau sekitar 1,1 juta orang.
Vaksinasi pun digencarkan, diiringi edukasi dan melalui penyampaian informasi yang benar tentang vaksin Covid-19 kepada masyarakat untuk meluruskan hoax yang masih saja disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pelayanan vaksinasi dibuka dengan melibatkan banyak pihak. Termasuk jajaran TNI dan Polri. Pelayanan vaksinasi dilakukan di berbagai lokasi, hingga ke sekolah dan pusat-pusat keramaian tidak luput dijadikan tempat pelayanan. Bahkan Pemko Padang menyediakan layanan vaksin keliling untuk menjangkau warga yang tidak sempat datang ke pusat pelayanan vaksinasi.
Percepatan vaksinasi makin terpacu setelah Polri dan TNI menggelar kegiatan Sumbar Sadar Vaksin pada akhir Oktober 2021 lalu. Kegiatan itu ditinjau langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada 3 November 2021.
Dalam tinjauan itu, Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi mengapresiasi capaian vaksinasi Sumatera Barat sejak presiden menginstruksikan akselerasi percepatan. Sumatera Barat berhasil naik ke peringkat sembilan tertinggi, padahal sebelumnya berada di urutan kedua terendah capaian vaksinasi.
“Kemajuan vaksinasi Sumbar patut diapresiasi, dengan capaian 37,44 persen. Selama dua bulan, Sumbar berhasil naik jauh dari peringkat kedua terbawah menjadi kesembilan terbawah,” kata Sigit dalam pertemuan dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi dan seluruh unsur Forkopimda di auditorium gubernuran, Rabu (3/11/2021).
Sigit menyebutkan, kemajuan tersebut adalah perubahan luar biasa, dan capaiannya tidak terlepas dari kerja sama seluruh unsur serta partisipasi masyarakat. Dia berharap, percepatan vaksinasi itu terus berlanjut dalam upaya melindungi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Memacu capaian vaksinasi, kabupaten dan kota di Sumatera Barat seperti berlomba mencapai target. Seperti Kabupaten Dharmasraya yang membuat jadwal pelayanan setiap hari di seluruh Puskesmas. Kemudian Kabupaten Pesisir Selatan yang bahkan membuat surat edaran bersama dengan unsur Forkopimda untuk mempercepat realisasi vaksinasi.
Pada saat Gerakan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) di Painan Convention Center (PCC), Pesisir Selatan, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatera Barat Brigjen Pol Edi Mardianto tetap mengingatkan masyarakat jangan lengah meskipun sudah mendapatkan vaksinasi.
Menurut Edi, pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. Bahkan di beberapa negara terpantau terjadi lagi kenaikan kasus positif karena adanya perkembangan Covid-19 varian baru.
“Kondisi ini harus diwaspadai bersama, supaya lonjakan kasus positif tidak terjadi di Indonesia,” pesannya.
Dia menyemangati, percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Vaksinasi merupakan ikhtiar untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk kesehatan ketika terpapar Covid-19.
“Vaksinasi merupakan ikhtiar, upaya melindungi masyarakat, menyelamatkan anak-anak bangsa,” tegas Edi.
Dia berharap seluruh unsur masyarakat berperan aktif untuk mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat lainnya. Bagi mereka yang belum divaksin, hendaknya diajak untuk mau divaksin demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Kondisi Kota Padang, yang memiliki kasus positif terbanyak mengakselerasi percepatan vaksinasi melalui berbagai upaya. Bahkan, Dinas Kesehatan menyediakan layanan vaksin keliling untuk mempercepat realisasi.

Sejak awal November 2021, pertambahan kasus positif baru di Sumatera Barat mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Beberapa hari terakhir, penambahan hanya satu atau dua orang bahkan nihil.
Data Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, pada Rabu (24/11/2021) kumulasi kasus positif berjumlah 89.834 orang dengan tambahan kasus baru 2 orang. Kasus aktif tercatat 111 orang (0,12 persen), sembuh 87.571 orang (97,48 persen) dan kasus meninggal 2.152 orang (2,40 persen).
Keberhasilan “mengeliminasi” pandemi tidak lepas dari kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan, kasus kematian dan perawatan di rumah sakit berkurang karena di antara yang terpapar sudah mendapatkan vaksinasi.
Jasman Rizal mengajak agar seluruh masyarakat tetap konsisten dan disiplin mematuhi protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi bagi yang belum divaksin.
Sementara itu, belajar dari kejadian sebelumnya, bahwa lonjakan kasus positif selalu terjadi setelah musim liburan, Wali Kota Padang Hendri Septa juga mewanti-wanti agar warga tetap patuh terhadap protokol kesehatan pada saat libur akhir tahun. Memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan lainnya merupakan kunci utama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Semoga, wabah yang telah mengungkung kehidupan dunia selama hampir dua tahun ini segera berakhir. Tetaplah disiplin mematuhi protokol kesehatan serta bagi yang belum divaksin, segera mendatangi tempat pelayanan untuk divaksin. Kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dan program vaksinasi semoga membuat pandemi segera tereliminasi. Masyarwkat dunia bisa kembali hidup secara normal dan aktivitas ekonomi kembali berjalan. Semoga! *
- Penulis: Pebri D Chaniago (Pebrius Dwinus)
Reporter Padang Media
Ditulis untuk artikel program perubahan perilaku FJPP bulan November 2021.