PADANG – Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Padang, Rudi Rinaldi menyatakan, Bus Kampus Unand yang terguling di gerbang kampus Universitas Andalas itu terakhir kali melakukan uji KIR pada 2012 lalu.
Namun demikian, lanjutnya, peristiwa naas yang dialami bus bernomor polisi 1050 A tersebut murni kecelakaan, tidak ada kesalahan apapun.
”Hasil dari kajian olah TKP kecelakaan, bus tersebut terguling karena menghindari mobil yang keluar dari sebelah kiri jalan,” katanya, Sabtu (13/2) melalui telpon selulernya.
Sementara, Rektor II Unand, Hermansyah menyampaikan, hingga saat ini, korban meninggal dua orang. Selain itu, ada juga yang kritis, yakni mahasiswi FMIPA, Cici yang harus menjalani operasi karena pendarahan di otak.
Rektor Unand Prof Tafdil Husni kepada sejumlah wartawan mengaku akan menanggung seluruh biaya pengobatan yang dialami mahasiswanya dan masyarakat.“Semua biaya pengobatan akan kami tanggung. Saya meminta kepada keluarga korban agar bersabar dan tidak panik karena hanya akan memperkeruh suasana dan pihak kampus memastikan ada uji berkala setiap enam bulan,” ungkap Tafdil.
Sebelumnya, peristiwa naas dialami bus Kampus Unand nomor polisi BA 1050 A yang terguling jatuh di gerbang kampus Unand, Juma’at (12/2) sore sekitar pukul 17.45WIB. Peristiwa itu langsung mendapat perhatian masyarakat banyak. Sejumlah mahasiswa serta warga sekitar membantu proses evakuasi korban.
Seluruh penumpang termasuk sopir dibawa ke tiga rumah sakit, mulai dari Semen Padang Hospital, RS Yos Sudarso dan RSUP M Djamil. Dua orang korban dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut, yaitu Asril Zaini (58), sopir bus, menghembuskan nafas terakhirnya di RS M. Djamil. Korban lainnya, Husniwati Dewi, mahasiswi Fakultas Teknik Industri Universitas Andalas (Unand) BP 2012 menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 21.20 WIB setelah sempat mendapatkan perawatan di RS Semen Padang Hospital dan puluhan lainnya masih mendapat perawatan intensif. (baim)