AGAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama satuan pendidikan setingkat PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas), Sabtu (24/9) kemarin.
Kepala Disdikbud Agam, Drs. Isra, M.Pd Dt. Bandaro mengatakan rakor ini digelar dalam rangka mendorong implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) pada satuan pendidikan PAUD dan setingkatnya agar dapat berjalan sesuai harapan.
“Hal ini juga menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat melalui Kemendikbud RI, bahwa semenjak tahun pelajaran 2022/2023 telah diterapkan Kurikulum Merdeka sebagai pengganti Kurikulum 2013,” ujarnya, Minggu (25/9).
Agar misi implementasi KMB berjalan tepat sasaran di tingkat PAUD dan Dikmas sebutnya, maka perlu dilakukan penyamaan presepsi oleh penilik luar sekolah, pengawas TK, kepala TK, kepala Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF), Pimpinan PKBM serta tutor belajar se-Kabupaten Agam.
“Sehingga kemarin kami menggelar rakor bersama satuan PUAD dan Dikmas di ruang pertemuan objek wisata Bonto Royo. Rakor diikuti sekitar 90 orang peserta perwakilan dari tiap kecamatan,” sebutnya.
Melalui rakor tersebut, Disdikbud Agam berharap agar semua SDM yang ada pada satuan pendidikan setingkat PAUD dan Dikmas agar dapat maksimal dalam mengimplementasikan KMB di Kabupaten Agam.
Diterangkan lebih lanjut, kurikulum baru ini bertujuan mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan pandemi Covid-19. Kurikulum merdeka merupakan jawaban dari segala permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia.
“Kurikulum ini dibuat dengan tujuan pendidikan di Indonesia bisa seperti pendidikan di negara maju lainnya dimana siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran,” terang Isra.
Kadisdikbud Agam meyakini Kurikulum Merdeka memiliki banyak keunggulan seperti, lebih sederhana dan mendalam, artinya kurikulum baru ini dibuat sederhana dan fleksibel sehingga pembelajaran akan lebih mendalam.
“Kurikulum ini berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Hal ini akan berdampak pada belajar lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan tentunya akan lebih menyenangkan,” terangnya lagi.
Kurikulum baru ini sambung Isra, ditujukan agar peserta didik lebih mengembangkan kompetensinya di sekolah sesuai dengan minat peserta didik. Menurutnya, kurikulum ini memudahkan bagi para guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
“Pembelajaran yang disesuaikan dengan peserta didik akan membuat peserta didik merasa nyaman dan menyenangkan ketika belajar,” ujarnya. (Pit)