AGAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam bakal menerapkan membaca alquran lebih kurang satu pelajaran pada setiap sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar. Dengan hal tersebut, pendidikan akan mendapatkan nilai tambah dan tidak hanya mengedepankan sisi intelektualitas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Isra mengatakan, Pemerintah Kabupaten Agam komit dalam mendorong pendidikan karakter, dimana proses pendidikan juga melihat sisi spritual akhlak peserta belajar.
Ia menjelaskan, pendidikan yang berkarakter adalah elemen penting dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Program tersebut dinamakan Literasi Madani. Bertujuan untuk membudayakan wajib mengaji di tiap-tiap sekolah dalam rangka gerakan visi misi daerah, Agam Madani.
“Membaca Al-Qur’an 10 menit sebelum beraktivitas ataupun proses belajar-mengajar di sekolah sangat bermanfaat dan dirasa perlu. Saat ini, dinas sifatnya baru mengimbau dan tengah menyiapkan juknisnya. Idealnya membaca alquran dan buku-buku adat satu jam pelajaran pada pagi hari. Dengan mengaji, diharapkan ada perubahan sikap dan perilaku bagi siswa ke arah yang jauh lebih baik,” katanya saat dikonfirmasi padangmedia.com, Rabu (25/1).
Dikatakan, kegiatan mengaji sebelum beraktivitas sudah dimulai pada pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini juga akan ditularkan kepada sekolah-sekolah. “Kegiatan ini sudah kami mulai di jajaran pegawai, secepatnya juga disosialisasikan kepada seluruh sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara bertahap siswa tidak hanya sekedar mengaji, tetapi juga diajarkan bagimana cara membaca alquran yang baik dan sesuai kaidah. Dalam menjalankan program itu di sekolah tidak lepas dukungan dari wali murid. (fajar)