Dirjen Kebudayaan, Direktur Sejarah, dan peserta dari fasilitasi event sejarah foto bersama. (ist)
JAKARTA – Direktorat Sejarah Kemdikbud memberikan dukungan bagi pegiat dan masyarakat, berupa program fasilitasi komunitas kesejarahan untuk melestarikan dan kearifan dan kekayaan nilai sejarah. Bantuan diberikan dalam lima fasilitasi, yaitu fasilitasi penulisan sejarah lokal untuk guru (MGMP) sejarah; fasilitasi penulisan sejarah; fasilitasi event sejarah; fasilitasi pembuatan film sejarah; serta fasilitasi pengembangan aplikasi kesejarahan.
Saat ini, sudah ada 246 proposal yang diajukan peserta dan melewati tahapan seleksi dan verifikasi oleh tim yang ditunjuk Direktorat Sejarah, baik secara administrasi maupun substansi program.
“Untuk penggalian, pengembangan dan internalisasi nilai-nilai sejarah, sebagai bagian penguatan jati diri karakter bangsa dan mengembangkan nilai-nilai kearifan diperlukan dukungan terhadap pegiat dan masyarakat,” ujar Direktur Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari saat membuka sosialisasi calon penerima bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Kesejarahan 2017 di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (4/6) malam.
Bantuan tersebut, kata Triana, tercetus sebagai buah pemikiran untuk menjembatani berbagai kebutuhan dari para pegiat sejarah, baik individu maupun komunitas yang selama ini belum terakomodir dengan baik.
“Banyak dari mereka yang memiliki idealisme dan komitmen yang tinggi terhadap keberlangsungan aktivitas pengembangan sejarah,” katanya.
Ada sejumlah komunitas yang melakukan pelestarian dan pengembangan nilai sejarah melalui event kesejarahan, penulisan sejarah,pengembangan pusat dokumentasi dan informasi sejarah lokal di masing-masing daerah. Ada juga yang melakukan pemetaan sejarah, pendokumentasian dan publikasi, pembuatan film sejarah, serta para inisiator pengembangan aplikasi berbasis sejarah.
“Namun, dalam pelaksanaan di lapangan banyak terkendala terkait dengan dana, legalitas, serta keterbatasan sarana dan prasarana,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima padangmedia.com.
Kegiatan sosialisasi dihadiri 86 orang calon penerima bantuan pemerintah fasilitasi komunitas kesejarahan tahun 2017 dari pengelola komunitas sejarah maupun individu pegiat sejarah. Untuk fasilitas event kesejarahan terdapat 77 proposal dan terseleksi 29 proposal. Mereka akan menerima bantuan maksimal untuk setiap penerima Rp150 juta. Fasilitas penulisan sejarah masuk 78 proposal dan terseleksi 20 proposal dengan bantuan untuk setiap penerima Rp50 juta. Jenis bantuan fasilitasi penulisan sejarah lokal bagi guru sejarah (MGMP) yang masuk sejumlah 20 proposal dan terseleksi 12 dengan bantuan untuk setiap penerima Rp50 juta.
Selanjutnya, jenis bantuan fasilitasi pembuatan film sejarah yang masuk sejumlah 59 proposal dan 15 terseleksi dengan bantuan untuk setiap penerima Rp175 juta. Terakhir, jenis bantuan fasilitasi pengembangan aplikasi kesejarahan yang masuk 12 Proposal dan 10 terseleksi dengan bantuan untuk setiap penerima Rp50 juta.
Dengan bantuan tersebut, diharapkan pengelola komunitas dan pegiat sejarah, akan merasakan dampak positif serta akan muncul antusiasme masyarakat sekitar terhadap upaya-upayapelestarian nilai-nilai sejarah.
Selain itu, pemda diminta mendampingi dan mendorong agar komunitas sejarah terus melanjutkan pelaksanaan program pelestarian nilai sejarah yang telah dirintis agar berkelanjutan. Juga, kegiatannya tetap terjaga dengan menghimpun sejarawan, budayawan, akademisi, dan masyarakat setempat untuk menghidupkan kembali sejarah dan kebudayaan lokal baik berupa lokus dan bangunan maupun aktivitas. (rin/*)
Komentar