PADANG – Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatera Barat merangkul pelaku usaha butik untuk membuat baju hazmat. Salah satunya adalah Butik Emi Arlin, di kawasan Ulak Karang, Padang Utara.
Baju Hazmat adalah pakaian yang berfungsi sebagai Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan. Pemko Padang melakukan kerja sama dengan pelaku usaha karena kekurangan APD dalam penanganan wabah pandemik corona virus (Covid-19).
“Ini (baju hazmat) adalah pesanan dari Dinas Kesehatan Kota Padang karena rumah sakit di Kota Padang kekurangan APD sehingga berinisiatif melibatkan pengrajin yang ada untuk membuat baju hazmat,” kata Emi Arlin, pemilik butik, Jumat (27/3/2020).
Dia menyebutkan, butiknya hanya melakukan pengerjaan menjahit saja. Untuk bahan – bahan sudah disiapkan oleh Dinas Kesehatan.
Dengan karyawan sebanyak sembilan orang, Emi mentargetkan bisa menyelesaikan 50 lembar baju hazmat per hari. Untuk menyelesaikan kerja yang diberikan Dinkes Kota Padang, Emi mengaku menunda dulu seluruh pesanan lain.
Sebetulnya, lanjut Emi, ada juga instansi lain yang memesan. Termasuk juga pesanan dari orang per orang.
“Sementara ini belum bisa kami layani karena fokus ke pesanan Dinkes dulu karena untuk kepentingan rumah sakit,” ujarnya.
Dia menyebutkan, desain baju hazmat yang dibuatnya sudah sesuai dengan standar keamanan petugas medis. Karena desain dan petunjuk penjahitan dilakukan sesuai dengan arahan pihak Dinas Kesehatan. (f)