Dinkes Gencar Sosialisasikan Bahaya DBD

padangpanjang

dbd

PADANGPANJANG – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat harus selalu waspada terhadap penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aides aegypti dan memahami cara penanggulang penyakit yang bisa menyebabkan kematian tersebut.

Guna memutus mata rantai penyebaran DBD, Pemerintah Kota Padangpanjang gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat
tentang bahaya dan cara penanggulangan DBD kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan pada pertemuan di masing-masing kelompok masyarakat di kelurahan dan di lingkungan tempat tinggal.

“Sosialisasi bahaya DBD ini gencar dilakukan dalam setiap kesempatan kepada masyarakat. Tidak pada saat acara khusus saja, dengan materi tentang bahaya dan penanggulangan DBD. DBD merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,” ungkap Fita Gusta, Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PSPL) Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang.

Dijelaskannya, selain dengan menggencarkan sosialisasi bahaya DBD, Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang juga menugaskan tenaga medis kesehatan dengan melibatkan sehingga saat terindikasi tindakan awal bisa laksanakan dengan cepat.

“Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan dibarengi dengan petugas kesehatan dengan melibatkan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Kelurahan dan kader kesehatan. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang juga sudah memilki bahan kimia yang siap disemprotkan di lokasi yang terindikasi terserang DBD,” tambahnya.

Selain sosialisasi kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang juga mensosialisasikan bahaya DBD dan penanggulangannya ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Padangpanjang. Sosialisasi dilaksanakan bagi siswa dan guru. Guru dan siswa nantinya juga bisa menyampaikan kepada yang lain di lingkungannya di samping pemahaman untuk diri sendiri atau lingkungan sekolah. (isril)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *