Didukung Pertamina, Bumbu Rendang Dapur Mutiara Tembus Pasar Eropa

PAYAKUMBUH- Berinovasi di tengah pandemi Covid-19, Fibrianti Takarina pemilik Dapur Mutiara Kota Payakumbuh berhasil menembuskan produk bumbu rendang olahannya ke Jerman. Saat ini, sudah mendapatkan kontrak pengiriman di pasar Eropa.

Kesuksesan Dapur Mutiara menjadi eksportir bumbu rendang ke pasaran Eropa berawal dari menjadi mitra binaan Pertamina. Fibrianti awalnya menjalani usaha di bidang konstruksi.

“Ketika wabah pandemi melanda, usaha properti kurang jalan. Tidak ada rumah yang terjual, sehingga saya berupaya mencari peluang usaha lain,” katanya merangkum siaran pers Pertamina yang diterima Selasa (25/1/2022).

Karena memiliki hobi memasak rendang, dia mencoba menjadikannya sebagai peluang usaha baru. Usaha tersebut berkembang dan menopang ekonomi di tengah pandemi.

Awal menapaki bisnis makanan olahan, Fibrianti mengaku terus belajar dan mengikuti pelatihan agar mengerti caranya berbisnis kuliner. Selain itu, usaha Dapur Mutiara tersebut juga bergabung menjadi mitra binaan Pertamina.

“Usaha rendang kami ini dibantu Pertamina, sehingga kami bisa bikin dapur, beli mesin peralatan masak dan mengurus perizinan usaha. Dengan peralatan mesin vakum makanan, produk kami bisa tahan sampai setahun empat bulan,” jelasnya.

Saat ini usaha Dapur Mutiara telah menghasilkan berbagai macam variasi produk. Antara lain Rendang Daging, Rendang Tuna, Rendang Suwir, Rendang Nangka, Rendang Jengkol, bumbu rendang dan sebagainya.

Fibrianti memaparkan, untuk memasarkan produk dibutuhkan strategi pemasaran yang baik dan benar. Dengan strategi pemasaran dari mulut ke mulut dan memanfaatkan bisnis online, kini produk-produknya sudah dipasarkan ke luar kota hingga mancanegara.

“Dengan jualan online, produk kami sudah sampai ke Papua, Maluku, Kalimantan, dan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Kami juga sudah mengirim bumbu rendang ke Jerman dan sudah lima kali pengiriman,” katanya.

Pengiriman pertama bumbu rendang ke Jerman dilakukan melalui jasa titip. Selanjutnya, pengiriman dijual ke Toko Indonesia di Jerman.

“Jadi sekarang usaha rendang lancar dan kami satu-satunya di Sumbar yang ekspor bumbu rendang ke Jerman karena sudah memiliki kontrak eksklusif sama Eropa,” sebutnya.

Ia berharap pemasaran produknya bisa semakin maju dan mendapatkan pangsa pasar di berbagai negara. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Pertamina yang menjadikannya sebagai mitra binaan sehingga mampu tumbuh dan berkembang secara baik.

Terpisah, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman mengatakan, pihaknya akan terus mendukung pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) mitra binaan agar tumbuh menjadi pelaku usaha yang tangguh, kuat dan mandiri.

“Program Kemitraan ini mendukung UMK bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi,” kata Taufikurachman.

Dia menjelaskan, program mitra binaan Pertamina juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Taufik menyebutkan beberapa syarat menjadi peserta program pendanaan UMK Pertamina. Antara lain, usaha tersebut adalah milik warga negara Indonesia, mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan, serta belum memiliki akses pinjaman kepada lembaga pendanaan atau perbankan. (*/Febry)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.