BUKITTINGGI – Sesi penutup Dialog Forum Editor, Selasa (27/10) di Rocky Hotel Bukittinggi berakhir dengan penegasan komitmen kedua Pasangan Calon (Paslon) gubernur-wakil gubernur. Host dialog Khairul Jasmi memberi kesempatan kepada kedua Paslon untuk saling menyampaikan statement.
Muslim Kasim, Calon Gubernur (Cagub) nomor urut 1 yang hadir sendiri tanpa didampingi pasangannya Fauzi Bahar menyampaikan komitmennya untuk menjalani proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) “badunsanak”. Selaku kontestan, ia berkeinginan agar Pilkada serentak ini dapat berjalan lancar dan aman.
“Kami selaku calon berkomitmen untuk pilkada badunsanak, lancar dan aman,” katanya.
Ia mengingatkan tim suksesnya untuk tidak berbuat sesuatu yang melanggar aturan dalam berkampanye. Selepas Pilkada, siapapun yang terpilih, baik dirinya ataupun pasangan nomor urut 2, itulah yang terbaik bagi masyarakat Sumatera Barat.
“Selepas Pilkada, “biduak lalu kiambang batauik”. Siapapun yang terpilih itulah yang terbaik,” ungkapnya.
Cagub nomor urut 2 Irwan Prayitno juga berkomitmen untuk mengikuti proses Pilkada dengan baik dan bersih. Pihaknya tidak akan menodai suksesi pemilihan dengan kampanye negatif atau kampanye hitam dan mengharamkan politik uang.
Ia mengajak masyarakat untuk cerdas memilih dan menentukan siapa pemimpin yang layak untuk memimpin ke depan tanpa terpengaruh politik uang.
“Kami berkomitmen mengikuti proses pemilihan dengan baik dan bersih, tanpa kampanye hitam, tanpa politik uang. Biarkan masyarakat menentukan pemimpinnya dengan cerdas,” ujarnya.
Dialog Forum Editor dengan host Khairul Jasmi kali ini membedah visi dan misi ke dua paslon peserta pilgub Sumbar 2015 yang berkaitan dengan ekonomi kerakyatan. Dalam kesempatan itu hadir antara lain Ketua KPU Sumbar Amnasmen dan komisioner KPU Nova Indra, anggota Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, unsur LKAAM dan Bundo Kanduang Kota Bukittinggi, pengamat politik dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, pengamat politik IAIN Bukittinggi, Hardi mengingatkan bahwa apa yang menjadi visi dan misi oleh ke dua Paslon adalah janji yang harus ditepati ketika terpilih nantinya. Visi dan misi terkait ekonomi kerakyatan nantinya harus dibuktikan dengan parameter peningkatan sehingga janji yang disampaikan tidak menjadi lip service menjelang pemilihan saja.
“Janji politik ini harus dibuktikan dan parameternya adalah adanya peningkatan terhadap ekonomi kerakyatan seperti yang disampaikan dalam visi dan misinya,” ingatnya.
Selain itu, berkaitan dengan masa-masa kampanye, karena ke dua calon adalah incumbent gubernur dan wakil gubernur, ia mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov Sumbar ataupun di kabupaten/ kota untuk tetap menjaga netralitas. Jangan sampai netralitas ASN ternoda karena ikut-ikutan berpolitik karena iming-iming jabatan.
“Ini (netralitas) harus benar-benar dijaga oleh ASN. Jangan karena berharap jabatan sampai mengabaikan netralitas,” tambahnya.
Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat Amnasmen mengajak ke dua paslon untuk berkampanye dengan cara-cara yang santun. Amnasmen menyarankan ke dua paslon untuk bersosialisasi dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan.
“Kami mengajak ke dua paslon menggunakan cara-cara yang santun dalam berkampanye dan bersosialisasi dengan tatacara yang sesuai dengan aturan,” katanya. (feb)
Komentar