Dialog Dengan FJPI, Kepala BI Sumbar  : Kita Harus Bisa Bertahan

 

PADANG –  Dalam masa pandemic Covid 19 , seluruh sendi kehidupan, termasuk sektor ekonomi nyaris tak bergerak. Pandemik covid 19 sangat berpengaruh pada  lajunya perkonomian  daerah  juga nasional.  Saat ini pihak perbankan dan pemerintah hanya bisa berusaha agar para pelaku ekonomi  tetap bertahan.

“Untuk memulihkan ekonomi, saat ini masih belum bisa dilakukan  karena pandemic belum usai. Kita hanya bisa lakukan agar para pelaku usaha khususnya UMKM di Sumatera Barat dapat bertahan,” ungkap Wahyu Purnama A, Kepala Bank Indonesia Sumatera Barat saat berdialog dengan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Sumatera Barat (FJPI) di Padang, Rabu (5/8/2020)

Dikatakan Wahyu, lebih  90 persen di Sumatera Barat adalah UMKM, sementara data terakhir bulan April sudah lebih 40 ribu tenaga kerja yang PHK.  Agar tak  menambah deretan panjang  PHK, yang bisa dilakukan adalah berusaha untuk bertahan. Bank Indonesaia mencoba mendorong terus UMKM khususnya UMKM binaan Bank Indonesia agar tetap beroperasi.

“Memang sulit.  Disatu sisi bila tetap berproduksi, pembeli tak ada. Kami mendorong UMKM binaan untuk  kreatif mencari peluang lain.  Misalnya saat ini lagi dibutuhkan masker, maka mereka yang bergerak dalam bidang fashion, tenunan atau bordiran,  bisa memproduksi masker dan hazmat. Kita lakukan pencerahan melalui virtual.  Mereka juga dimotivasi untuk melakukan pemasaran secara online. Industri rumahan yang memproduksi makanan misalnya, kan tak ada orang yang datang membeli. Jadi harus aktif memasarkan secara online,” papar Wahyu.

Wira Usaha Bank Indonesia (WUBI)  kata Wahyu sudah diberi pencerahan dengan berbagai cara  agar mereka terdorong untuk berinovasi. Dalam masa sulit ini, perbankan memang tak bisa membantu modal, karena kurang tepat waktunya. Jika dibantu modal, mereka juga kesulitan membayarnya. Maka yang bisa dilakukan adalah memberi bantuan agar lebih produktif demi menunjang ekonomi. Seperti baru-baru ini BI memberikan  dorongan untuk budidaya lele dalam ember bagi masyarakat Solok.  Sebanyak 330  paket  dibagikan untuk  keluarga dapat bermanfaat demi menopang ekonomi. Selain dikonsumsi pribadi, sisanya bisa dijual.

Selain bantuan paket lele, BI juga telah mengungkapkan kepeduliannya melalui bantuan sembako bagi masyarakat tedampak Covid 19 khususnya Dhuafa, kaum papa, veteran, buruh2 angkut dan kelompok tak mampu lainnya. Juga ada bantuan beasiswa bagi mahasiswa di perguruan tinggi dan bantuan laptop untuk sekolah-sekolah. Yang paling penting dan prioritas  adalah bantuan  APD  bagi rumahsakit – rumahsakit  di Sumatera Barat.

Disisi lain, tak hanya sekedar memberi bantuan dan memotivasi, tanggung jawab BI sangat berat.  Dalam ujian terkait perekonomian,  tantangan dan tugas BI bersama pemerintah  adalah bagaimana  agar ekonomi tetap tumbuh dan rupiah tidak jatuh.  Tak bisa dipungkiri,  dua triwulan terakhir, baik secara nasional, sudah mengalami deflasi.

“Perlambatan laju perekonomian Sumbar sepanjang triwulan  1 dan 2 didorong adanya kontraksi hampir di seluruh lapangan usaha.. Pada  triwulan  2, kegiatan ekonomi nyaris terhenti. Apalagi dengan masa PSBB di Sumbar yang cukup panjang, ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Yang bergerak hanya sector komunikasi dan alat kesehatan. Diluar itu, jalan ditempat. Bahkan transportasi udara sama sekali berhenti  Kita berharap pada triwulan 3 bisa lebih baik. Karena akifitas ekonomi mulai bangkit,” harapnya.

Dialog FJPI dengan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat  yang berlangsug di ruang rapat BI Padang diikuti oleh sejumlah jurnalis perempuan dan tim Bank Indonesia.  Wahyu menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang dilakukan FJPI Sumbar. Diharapkan ke depan, FJPI juga memberikan kontribusinya dalam pemberitaan sekaitan pertumbuhan ekonomi dan Perbankan di Sumatera Barat.

Pada akhir dialog, Ketua FJPI Sumbar Nita Indrawati  berkenan memberikan cendera mata berupa buku  Jurnalis Perempuan Meliput Indonesia yang berisi  50 kisah pengalaman jurnalis perempuan dalam liputannya di berbagai daerah di Indonesia. Sementara Wahyu Purnama juga memberikan cendera mata berupa foto 4 mata uang Rp.2000. (nit)

 

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.