LOMBOK – Otonomi daerah dijadikan kekuatan dalam membangun kearifan budaya lokal. Bukan hanya soal bagaimana daerah bisa
maksimal menggarap dan menikmati hasil kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.
Hal itu disampaikan Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Lombok Raya, Mataram (Minggu, 7/2).
Pada FBD dengan tema “Bupati dan Walikota Sebagai Ujung Tombak Kebudayaan Nasional” tersebut, Bupati dedy menyatakan, otonomi daerah momen yang paling penting dalam membangun kebudayaan dan ideologi di daerah .
“Otonomi bukan hanya soal keuangan, tapi yang paling utama adalah membangun ideologi yang riil berkembang dari setiap wilayah.
Bahkan, pendorong kearifan budaya lokal dimana hukum adat dihidupkan serta kebudayaan menjadi keseharian di daerah. Hidup bergotong – royong, adanya rumah-rumah panggung dan menggunakan atap ijuk dihidupkan kembali, termasuk bangunan sekolah harus terbuat dari bambu,” katanya.
Di dunia pendidikan pun, jam pelajaran disederhanakan. Untuk apa belajar sampai jam 12, kataya. Siswa masuk jam 6 dan pulang jam 10. Setelah itu, mereka pulang belajar industri kreatif, harus berkesenian, mengembangkan pertanian, peternakan dan perikanan yang merupakan indentitas keseharian mereka ikut membantu orangtuanya menanam padi atau perkebunan lain yang sudah hampir ditinggalkan.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengimbau semua pihak kembali kepada pengamalan Pancasila dan jati diri bangsa. Harus dibangun spirit orang yang memperjuangkan kebudayaan di daerahnya yang seharusnya dilindungi oleh negara, ujarnya.
Selain Bupati Purwakarta , tujuh kepala daerah lainnya yang mendapat penghargaan serupa, yaitu Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto, Sumatera Barat, Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi Jawa Timur, Enthus Susmono, Bupati Tegal, Jawa Tengah, Hugua, Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jimmy F. Eman, Walikota Manado, Sulawesi Utara, Mochamad Ridwan Kamil, Walikota Bandung, Jawa Barat dan Wilhelmus Foni, Penjabat Bupati Belu, NTT.
Anugerah Kebudayaan itu secara resmi akan disampaikan pada puncak acara HPN pada Selasa (9/2) nanti di Mandalika Resort yang
akan dihadiri oleh Presiden Jokowi. (tumpak)