SAWAHLUNTO – Di tengah rekrutmen guru honor daerah, DPRD Kota Sawahlunto menyorot masih banyaknya guru sukarela yang dibiayai dengan dana Bantuan Operasional sekolah (BOS). Bahkan, pengabdiannya sudah lebih sepuluh tahun.
Hal itu menjadi sorotan pada rapat kerja antara Komisi I DPRD Kota Sawahlunto dipimpin Dasrial Ery dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) yang didampingi Setdako Rovanly Abdam, Selasa (15/3).
Ketua Komisi I ini berharap Disdikpora lebih mengutamakan pangangkatan guru honor daerah dari mereka yang telah mengabdi dan mengajar dari tenaga sukarela.
“Jangan biarkan para guru sukarela yang sudah lebih sepuluh tahun tak kunjung diangkat menjadi tenaga honor daerah,” pinta Dasrial Ery pada rapat yang juga diikuti Wakil Ketua Komisi I Neldaswenty, Sekretaris Epy Kusnadi, anggota Wulan Maya Sari, Jhoni Warta dan Armando.
Menjawab permintaan dan saran komisi I itu, Kepala Disdikpora, Marwan menyatakan, tenaga kontrak daerah belum sepenuhnya dapat terakomodir dengan kebutuhan dana yang tersedia.
“Karena tak terakomodir, masih banyak tenaga guru yang honornya dibiayai melalui BOS,” kata Marwan.
Sekretaris Disdikpora. Eidwar menambahkan. pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), dukungan dana hanya untuk 140 tenaga guru honor kontrak daerah. Namun, yang telah dianggarkan untuk penjaga sekolah sebesar Rp500 ribu perbulan dan tenaga Tata Usaha Rp500 ribu per bulan.
Pada kesempatan itu juga dibahas terkait upaya Disdikpora dalam upaya mendukung dana kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) serta kegiatan lomba yang diikuti pelajar baik di tingkat kecamatan ke jenjang di atasnya. (tumpak)