SIBERUT – Perhelatan Festival Pesona Mentawai (FPM) dimulai. FPM dipusatkan di Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan. Pembukaan ditandai disuguhkan dengan pawai budaya Mentawai, Kamis (1/11). Para peserta pawai menggunakan pakaian adat Mentawai.
Bahkan, meski dalam kondisi hujan, pelaksanaan pembukaan Festival Pesona Mentawai tetap berjalan baik tanpa menyurutkan semangat para peserta. Pawai budaya dimulai dari simpang Maileppet hingga ke lokasi utama kegiatan di lapangan bola kaki Desa Muntei.
“Semua peserta yang ikut dalam pawai budaya itu memakai pakaian adat Mentawai. Artinya, atribut yang dipakai bernuansa Mentawai” kata Koordinator Pawai Budaya Disparpora Mentawai, Ramayani Sababalat.
Namun, sebelum pawai, rangkaian kegiatan dibuka dengan ritual yang dilakukan oleh para Sikerei. Ritual itu disebut dengan nama Pasaksak Paruangan. Ritual dilakukan sebagai pertanda kesakralan budaya Mentawai yang bertujuan untuk menghindari dari berbagai gangguan.
“Pada prinsipnya, dengan dilakukan ritual supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama kegiatan berjalan,” ucap Ramayani.
Adapun pawai budaya diikuti 348 orang yang melibatkan Kecamatan Siberut Barat 13 orang, Kecamatan Siberut Utara 23 orang, Kecamatan Siberut Tengah 19 orang, Kecamatan Siberut Barat Daya 52 orang, Kecamatan Siberut Selatan 40 orang, dan kelompok Uma Malinggai Puro 20 orang.
Sementara untuk tingkat pelajar terdiri dari pelajar SD santa Maria sebanyak 25 orang, SD 15 Simaleppet 15 orang, SD 12 Muntei 14 orang, Sekolah Lentera gabungan 20 orang, SMP Yos Sudarso Siberut 22 orang, SMP 1 Siberut Selatan 5 orang, SMK Pariwisata Siberut 10 orang dan SMA 1 Siberut Selatan 15 orang.
Selain itu, pawai budaya juga disemarakkan dengan drum band dari pelajar SMA dengan 36 personil. Diiringi tari massal yang bernuansa musik campuran dari berbagai daerah. (ers)
Komentar