PADANG PARIAMAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Darmawi meminta pemerintah daerah untuk proaktif membina masyarakat dalam menggali dan mengembangkan potensi daerah. Mulai dari pengelolaan sampai kepada pemasaran harus dikawal dengan baik sehingga aktifitas perekonomian masyarakat memiliki kepastian.
Hal itu disampaikan Darmawi saat kunjungan kerja bersama Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat ke sentra budidaya Udang Vannamei di Kecamatan Gasan Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (10/3). Dia melihat, budidaya Udang Vannamei adalah salah satu upaya pemanfaatan potensi daerah yang perlu didorong dan dikawal secara baik.
“Budidaya Udang Vannamei ini cukup prospektif dan potensial dikembangkan di wilayah pesisir pantai. Ini perlu didorong dan dikawal, apalagi udang Vannamei merupakan komoditi ekspor dan memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran,” kata Darmawi.
Budidaya Udang Vannamei menurut Darmawi merupakan langkah strategis dalam program pemberdayaan masyarakat pesisir pantai. Dia mengapresiasi langkah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dalam menggalakkan sektor perikanan budidaya sebagai alternatif bagi perekonomian masyarakat pesisir di tengah kondisi perikanan tangkap yang tidak menentu.
“Perikanan budidaya menjadi alternatif yang perlu digalakkan lebih masif. Ini merupakan inovasi yang mesti didorong di tengah ketidakpastian prospek perikanan tangkap belakangan ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, peran aktif pemerintah dalam program budidaya tersebut dengan melakukan bimbingan dan edukasi kepada masyarakat nelayan agar mampu melakukan budidaya dengan baik. Setelah itu, hasil produksi mesti mendapat kepastian pasar yang jelas dan berkelanjutan.
“Masyarakat harus dibimbing untuk mampu berbudidaya yang baik, kepastian pemasaran juga harus dijamin. Ini merupakan bentuk peran aktif pemerintah dalam pengembangan potensi daerah,”
Pengembangan subsektor perikanan budidaya, kata Darmawi, sejalan dengan program nasional dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Pembiayaan subsektor ini bisa melalui dana dari pemerintah maupun dengan menggandeng pihak ketiga sebagai investor.
Kepala DKP Provinsi Sumatera Barat Yosmeri yang mendampingi kunker Komisi II DPRD Sumatera Barat tersebut menyampaikan, budidaya Udang Vannamei merupakan program DKP dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Sejauh ini, program dari DKP tersebut sudah berjalan di tiga lokasi yaitu di Ketaping Kabupaten Padang Pariaman, Gasan Gadang dan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Untuk di Gasan Gadang, kata Yosmeri, budidaya Udang Vannamei dilakukan pada lahan seluas 1 hektar dengan delapan tambak. Program budidaya Udang Vannamei ini, lanjutnya, memang belum diterapkan pada lahan yang lebih luas dan untuk sementara ini masih menggandeng investor.
“Masih baru, masih ujicoba jadi belum dikembangkan dalam skala lebih luas. Saat ini juga baru menggandeng investor,” terangnya.
Harga Udang Vannamei di pasar ekspor saat ini menurut Yosmeri bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram. Udang bisa dipanen saat berumur 3 bulan lebih dengan jumlah per kilo antara 30 sampai 40 ekor. Negara utama tujuan ekspor Udang Vannamei adalah Amerika dan Eropa.
“Tahun depan, pengembangan budidaya Udang Vannamei akan diperluas di lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat,” tandasnya. (feb)
Komentar