PADANG- Meski pihak keluarga Maya MP (26) yang menjadi calon pengantin wanita dari Daikh Mudh Dullah Isa, SH, MA (DMDI) bersikukuh bahwa Daikh MDI calon menantunya adalah laki-laki, namun warga Jati Koto Panjang, dimana DMDI tinggal dan dibesarkan menyatakan bahwa Daikh adalah wanita dengan nama Annisa Nadia.
Terkuaknya rencana pernikahan Annisa yang mengganti nama menjadi Daikh MDI dengan Maya MP warga Komplek Perumahan Rindang Alam Kecamatan Pauh ini karena warga mendapati undangan pernikahan Annisa yang berganti nama menjadi Daikh Mudh Dullah Isa, SH, MA (DMDI). Sontak, warga menjadi gempar karena sepengetahuan mereka DMDI terlahir sebagai wanita dengan nama Annisa Nadia.
Edi (52) tetangga Annisa Nadia alias Daikh MDI mengatakan, Annisa Nadia dikenal sebagai gadis riang dan ceria, bukanlah seorang lelaki yang diakuinya seperti saat ini (dalam surat nikah). Warga juga mengenal, sewaktu remaja, Annisa atau DMDI memiliki kemampuan gaib untuk mengobati berbagai macam penyakit.
”Saya mengenal dia sebagai seorang gadis. Namun, semenjak SMA, Annisa mulai berubah dan tertutup terhadap lingkungan dan selepas SMA Annisa Nadia pergi merantau ke Jakarta. Tapi tiba-tiba kami sudah menerima undangan untuk pernikahannya akan tetapi namanya telah berubah dan berstatus anak laki laki pertama dari tiga bersaudara, padahal Annisa Nadia merupakan anak tertua di keluarganya,” jelas Edi.
Hal senada disampaikan Ros (53) warga setempat yang juga merupakan Staf Tata Usaha (TU) SMP Adabiah tempat Annisa Nadia alias Daikh MDI sekolah tahun 2001 sampai 2004. Ia membenarkan status perempuan Annisa dan ia bersama warga lainnya pun tidak tahu perubahan secara gaib perubahan jenis kelamin Annisa yang dinyatakan keluarganya sebagai laki-laki.
“Annisa sendiri sejatinya adalah seorang wanita. Saya adalah saksi perjalanan hidup Annisa. Ia lahir pada tahun 1989 dan sekolah di SMP Adabiah pada tahun 2001 hingga 2004,” jelas Ros kepada wartawan.
Rencana pernikahan “Annisa” DMDI dengan Maya MP tak ayal menjadi perbincangan dan sorotan warga Kota Padang. Sejak rencana pernikahan itu terkuak, berita di media massa gencar memberitakan mengenai pernikahan sesama jenis tersebut.
Walikota Padang Mahyeldi sendiri pun sangat mengecam jika pernikahan sesama jenis itu terjadi. Karena menurut Mahyeldi, pernikahan sesama jenis itu sangat di luar batas kewajaran, melanggar norma Agama dan Adat yang tidak bisa ditolerir, di tengah gencarnya program pemerintah Kota Padang menciptakan masyarakat yang religius. (baim)