PADANG- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan analisis Ikatan Ahli Bencana Indonesia terkait gempa dengan magnitude 7,8 SR pada kedalaman 10 km di 682 km barat daya Kepulauan Mentawai yang terjadi pukul 19:49 Wib Rabu (2/3) malam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menginformasikan, berdasarkan analisis Ikatan Ahli Bencana Indonesia, mekanismenya gempa strike slip. Kemungkinan potensi tsunami tidak besar. Tsunami besar biasanya kalau mekanismenya thrust.
Sumber gempa menurut Sutopo berasal dari sistem patahan Investigator Fracture Zone (IFZ) di Samudera Hindia menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar sehingga tidak akan membangkitkan tsunami besar. Berupa sistem sesar transform. Mirip gempa di barat daya Simeulue pada 11 April 2012. Goncangan dirasakan di Padang III MMI (lemah). Laporan sementara aman.
Posko BNPB masih mengkonfirmasi dampak gempa ke BNPB. Dilaporkan bahwa kondisi di daratan Sumatera masih aman. Sedangkan komunikasi dengam BPBD Mentawai masih terus dilakukan. Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan dan informasi datangnya tsunami di pantai barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung. BNPB masih terus berusaha memperoleh informasi dari BPBD.
Peringatan tsunami dari BMKG didasarkan dari modeling. Buoy tsunami yang ada di perairan Indonesia hingga saat ini belum memberikan laporan adanya tsunami. “Banyak buoy yang rusak dan tidak berfungsi sehingga kita tidak mengetahui apakah potensi tsunami di lautan benar terjadi atau tidak,” tutupnya. (feb)