MENTAWAI – Untuk meningkatkan profesionalisme prajurit teritorial, Kodim 0319 Mentawai melaksanakan apel Danramil dan Babinsa tersebar di empat pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai di Aula Makodim Mentawai, Rabu (14/12).
Komandan Distrik Militer (Dandim) Kodim 0319 Mentawai, Letkol, Fajar Tri Yulianto saat membuka kegiatan menyampaikan kepada seluruh personil TNI agar mengikuti kegiatan dengan sepenuh hati serta rasa tanggung jawab, sehingga bisa meningkatkan kepekaan dalam meyikapi setiap permasalahan yang terjadi di wilayah.
Terkait dengan Pilkada Mentawai yang akan berlangsung tak lama lagi, Babinsa di empat wilayah pulau Mentawai diminta ikut serta dalam meyukseskan Pilkada dalam artian ikut mengawasi jalannya pemilu. “Bukan berarti mendukung salah satu pasangan calon. TNI itu harus netral,” ungkapnya kepada padangmedia.com.
Selain itu, TNI harus bisa mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga kebersamaan TNI dengan masyarakat menyatu. Tidak ada lagi masyarakat yang takut dengan TNI. Diharapkan kepada anggota Babinsa yang bertugas di wilayah dapat berbaur dengan masyarakat setempat.
Terlebih jelang kegiatan TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) di wilayah Mentawai. Seluruh personil TNI diminta berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut bersama masyarakat.
“Mari kita bangun pulau Mentawai ini bersama serta aktif dalam bertugas di wilayah masing-masing. Bangun koneksi dengan masyarakat setempat, sehingga apa yang diharapkan ke depan bisa lebih maksimal,” pesannya.
Dandim juga minta anggota TNI yang bertugas di empat pulau jangan pernah mengeluh dan jangan pernah merasa dibuang. Karena, tugas itu sangat mulia apabila dilakukan dengan sepenuh hati. Intinya, dituntut keikhlasan untuk melakukan tugas dimanapun ditempatkan. Perlu diingat jiwa korsa yang harus ditanamkan, ujarnya.
“TNI itu adalah abdi negara sebagai pertahanan NKRI. Oleh sebab itu harus dihilangkan pikiran kata-kata dibuang karena kita sama-sama tugas di kepulauan,” kata Letkol Fajar.
Terkait dengan program cetak sawah, dikatakan Dandim, sebelumnya sudah dilaksanakan di beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk tahun depan, program cetak sawah dimulai awal Januari 2017. Sistemnya berbeda dengan tahun sebelumnya. Nanti akan dibuat MoU supaya dalam pengelolaan sawah tidak asal melaporkan, tapi harus sesuai dengan fakta di lapangan yang dikerjakan. (ers)