PADANG – Gempa berkekuatan 6,5 pada Skala Richter (SR) pagi tadi (Kamis, 2/6) menyebabkan puluhan rumah rusak. Sementara ini, pendataan baru dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat dan Kabupaten Muko Muko Provinsi Bengkulu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis siang menyebutkan, hasil pendataan sementara di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 11 rumah warga rusak dan 14 korban luka-luka akibat gempa. Rumah rusak terdata di Kecamatan Lengayang, Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti. Di Kota Padang, dua orang warga luka berat tertimpa bangunan.
“Korban luka berat dirawat di RSUD M Zen Painan sementara yang luka ringan dirawat di Puskesmas terdekat,” kata Sutopo.
Sementara itu di Kabupaten Muko Muko Provinsi Bengkulu, pendataan sementara baru bisa dilakukan di dua kecamatan. Di Desa Lubuk Pinang dan Desa Pasar Panjang Kecamatan Lubuk Pinang terdapat tiga rumah rubuh atau rusak berat, tiga rumah rusak sedang dan sembilan rumah rusak ringan.
“Sedangkan di Desa Talang Sakti kecamatan V Koto terdapat 10 rumah rusak berat, tujuh rumah rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan. Di Desa Kota Praja Kecamatan Manjunto, satu unit RSUD mengalami rusak sedang,” lanjutnya.
Sampai saat ini, pendataan masih terus dilakukan. Luasnya wilayah dan kondisi hujan deras menyebabkan pendataan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondis listrik mati juga menimbulkan masalah dalam pelaporan dampak gempa di Muko Muko. Posko BNPB terus melakukan koordinasi dengan Pusdalops BPBD dalam pendataan. Sementara ini, kondisi masyarakat dilaporkan normal dan aktivitas sudah berjalan seperti biasa.
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang wilayah pesisir barat Pulau Sumatera sekitar pukul 05.56 Wib pagi tadi. Gempa berpusat pada 2.29 LS dan 100.64 BT pada kedalaman 72 kilometer di 79 kilometer arah barat daya Kabupaten Pesisir Selatan. Gempa diprediksi terjadi akibat aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. (feb)
Komentar