PADANG – Cerita dibalik musibah tergulingnya sebuah bus kampus Universitas Andalas (Unand) pada Jumat (12/2) sore. Ternyata Bus kampus bernomor dinding 01 bantuan Presiden RI era Megawati itu dijuluki Bus Sapu Jagat.
Julukan ini diperoleh dari hasil browsing di media sosial melalui akun-akun pengguna fesbuk yang rata-rata adalah mahasiswa atau alumni Unand. Dari Akun Dwi Agustina yang memposting foto almarhum supir bus Asril Zaini dan kondisi bus saat terguling, Dwi Agustina berkomentar:
“Ini bus dan bapak yang selalu menyelamatkan kami ketika pulang kesorean saat masa-masa kuliah. Biasa disebut bus Sapu Jagat, tak milih-milih. Mau nungguin kami walaupun masih jauh dan kami pun berlari-lari mengejar bus ini. Selamat jalan, Pak! Semoga Khusnul Khatimah,”tulisnya.
Ternyata, alasan mahasiswa dan alumni Unand menyebut Bus yang dikemudikan Asril Zaini atau di kalangan rekan-rekannya biasa dipanggil Pak De ini adalah karena Bus 01 bernomor kendaraan BA 1050 A itu menjadi harapan bagi mereka ketika pulang kesorean. Pak De rela menunggui mahasiswa sampai Maghrib. Kepada yang sudah sampai di bus selalu ditanyakan kalau-kalau di “atas” (di dalam kampus, red) masih ada yang akan turun.
Sonya Nsr Tanjung yang ikut berkomenttar dalam posting tersebut menguatkan bahwa sebelum mengemudikan bus 01, Asril Zaini mengemudikan bus kampus 03 yang ukurannya lebih kecil. Sonya menulis komen bahwa Pak De tak mengizinkan mahasiswa berdiri bergelantungan di pintu bus.
” paliang berang almarhum ko kalau ado mahasiswa (i) tagak dakek pintu (Almarhum paling marah kalau ada mahasiswa (i) yang berdiri di pintu bus,”tulis Sonya.
Komen itu dibenarkan Ade Alifya yang menyatakan almarhum rela menunggu mahasiswa masuk ke dalam sebelum menjalankan bus. Arein Arin berkomentar mendoakan Almarhum agar ditempatkan oleh Allah SWT di tempat yang paling mulia, karena Almarhum sangat baik kepada mahasiswa.
Dari posting dan komen tersebut, diketahui bahwa Asril Zaini atau Pak De merupakan yang paling senior dari segi umur diantara supir-supir bus kampus yang lain. Almarhum sering menunggui mahasiswa yang pulang sampai Magrib.
Sementara dari status di BBM, salah seorang alumni Fakultas Sastra Unand, Leni yang menggunakan nama tampilan NYUN menulis,”Turut berduka atas kepergian Bapak 01, teringat kembali kenangan itu,”.
Masih banyak ungkapan dukacita yang disampaikan oleh banyak pihak terhadap musibah yang menimpa Bus Kampus 01 yang menyentak dan menyita perhatian banyak pihak itu. Bus ini terguling di depan gerbang kampus yang menurut penumpang selamat karena mengalami rem blong.
Masih menurut penumpang, Pak De masih sempat mencoba menghentikan laju bus dan mengendalikan dengan memainkan persneling. Namun usaha itu sia-sia karena kondisi jalan dari arah kampus yang menurun. Akibat musibah itu, suipir dan seorang mahasiswi, Husniwati Dewi meninggal dunia karena mengalami luka cukup parah setelah sempat mendapatkan pertolongan di rumah sakit.
Sampai saat ini diketahui satu korban lainnya, Cici Ariyanti masih dalam kondisi belum sadarkan diri di RS Yos Sudarso setelah menjalani operasi. Korban lainnya juga masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit seperti di RSUP M. Djamil, Semen Padang Hospital dan RS Yos Sudarso. (feb)