PADANG PARIAMAN- Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta jajaran terkait mengadakan rapat koordinasi (rakor) untuk mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Capaian vaksinasi di kabupaten tersebut masih berada di angka 32,1 persen sehingga dibutuhkan upaya lebih gencar untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Menurut Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur dalam rapat yang juga dihadiri oleh Kapolres Padang Pariaman AKBP Dian Nugraha dan Kapolres Pariaman AKBP Denny Rendra Laksmana itu, hingga tanggal 20 November 2021, capaian vaksinasi di Kabupaten Padang Pariaman adalah sebanyak 109.982 orang sementara target yang ditetapkan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) adalah sebanyak 342.586 orang atau baru tercapai 32,1 persen.
“Dibanding kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Barat, capaian ini masih rendah. Jadi perlu dipacu agar bisa lebih cepat lagi dalam mencapai target tersebut,” kata Suhatri Bur.
Dia menegaskan, dalam penanganan pandemi Covid-19, protokol kesehatan dan vaksinasi merupakan dua hal yang sangat penting menjadi perhatian. “Tidak cukup hanya disiplin protokol kesehatan, vaksinasi juga perlu intervensi,” ulasnya.
Dia mengakui, sejauh ini upaya memberikan pelayanan vaksinasi sudah dilakukan dengan gencar. Gebyar vaksinasi sudah dilakukan beberapa kali di kecamatan dengan dibantu oleh TNI dan Polri. Kemudian, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama juga hampir setiap hari membuka layanan vaksinasi.
“Upaya ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak agar lebih efektif. Butuh strategi yang tepat pada kelompok sasaran prioritas dengan menggerakkan semua unsur termasuk juga dukungan dari TNI dan Polri,” ujarnya.
Menurut Suhatri, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat, wali nagari hingga wali jorong sangat dibutuhkan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi untuk melindungi diri dan keluarga di masa pandemi Covid-19. Dia berharap seluruh unsur dapat bersinergi dalam mengedukasi masyarakat serta meluruskan kesalahpahaman tentang vaksinasi.
Suhatri menegaskan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi menjadi kunci dari upaya memerangi pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus sementara vaksin berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh sehingga mampu menghadapi serangan virus ketika terpapar Covid-19.
“Kita semua berharap realisasi vaksin dapat mencapai 80 persen untuk mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity serta kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan dapat memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga kehidupan kembali berjalan normal dan yang sangat penting adalah perekonomian masyarakat bisa bangkit kembali,” katanya.
Dia mengimbau, untuk mengakhiri pandemi Covid-19 membutuhkan kerja sama dan peran aktif seluruh unsur, baik pemerintah maupun dari masyarakat. Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk melawan pandemi, agar masyarakat dapat terlindungi dengan ketahanan tubuh yang kuat sehingga tidak mengakibatkan dampak lebih buruk ketika terpapar Covid-19. Meski demikian, protokol kesehatan juga sangat penting agar virus tersebut tidak terus menyebar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi telah dilakukan koordinasi lintas sektoral dengan jajaran Polri dan TNI. Namun diakui, masih ditemukan kendala dalam merealisasikan percepatan vaksinasi dengan berbagai faktor, salah satunya adalah informasi hoax tentang vaksinasi sehingga daerah itu termasuk yang terendah capaian vaksinasi dibanding daerah lain di Sumatera Barat.
Sementara itu, data terakhir perkembangan Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman pada Minggu (21/11/2021) tidak ada penambahan kasus positif. Sehingga kumulasi kasus terkonfirmasi positif masih 2.908 orang dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 2.774 orang, isolasi mandiri 1 orang dan meninggal 133 orang. (Pebri)
Komentar