
PADANG – Pembangunan jalan tol ruas Padang-Pekanbaru dinilai memberikan angin segar bagi sektor perdagangan komoditi Sumatera Barat (Sumbar). Diakui, Provinsi Riau masih menjadi wilayah target pasar komoditi pertanian dan perikanan Sumbar.
Hal itu diungkapkan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumbar yang juga anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar Sengaja Budi Syukur dalam dialog Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Kamis (25/2/2021).
“Diakui, Riau masih menjadi pasar utama komoditi Sumbar terutama di sektor pertanian dan perikanan, sehingga kehadiran jalan tol sangat dibutuhkan untuk memperlancar distribusi,” kata Budi.
Dia menerangkan, kelancaran transportasi dan kecepatan distribusi sangat memengaruhi pemasaran. Ketika nanti sudah ada jalan tol maka jarak tempuh dari Kota Padang ke Pekanbaru hanya akan memakan waktu sekitar tiga jam.
“Sementara saat ini memakan waktu sampai 12 jam. Kalau ada jalan tol nanti bisa memangkas waktu tempuh dan semakin menjamin kelancaran distribusi,” ucapnya dalam diskusi tersebut.
Budi menambahkan, keuntungan adanya jalan tol tidak saja di sektor perdagangan. Karena pariwisata Sumbar juga sedang berkembang, jalan tol juga akan menjadi kekuatan tersendiri bagi menarik kunjungan wisata terutama dari Provinsi Riau.
Melihat berbagai keuntungan yang akan diperoleh, Budi menyatakan sangat mendorong jalan tol Padang-Pekanbaru cepat selesai dan beroperasi.
Diskusi JPS tersebut membahas konektivitas ekonomi Sumbar-Riau lewat jalan tol. Selain Budi Syukur, diskusi juga menghadirkan anggota DPRD Sumbar H. M. Nurnas, Akademisi Werry Darta Taifur dan Asrinaldi serta Kepala Proyek PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Defi Adrian. (Febry)
Komentar