BPBD akan Terapkan Konsep Padang Kota Cerdas Bencana

Kunjungan Komisi IV DPRD Padang ke BPBD Padang. (baim)
Kunjungan Komisi IV DPRD Padang ke BPBD Padang, Kamis (2/3). (baim)

PADANG – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang tahun 2017 ini akan menerapkan konsep Padang sebagai kota cerdas bencana, yakni suatu konsep bagaimana semua masyarakat bisa cepat tanggap serta bijak dalam menghadapi musibah yang terjadi. Itu dilaksanakan untuk menghilangkan trauma akibat bencana sebelumnya serta menghilangkan rasa takut akibat musibah yang mungkin datang secara tiba-tiba, baik gempa bumi yang berpotensi tsunami, banjir bandang akibat hujan deras, angin kencang dan berbagai bencana lainnya.

Kepala BPBD Kota Padang Edi Hasymi di hadapan Ketua Komisi IV DPRD bersama rombongan di ruangan kerjanya pada Kamis (2/3) mengatakan, konsep Padang sebagai kota cerdas bencana itu telah rampung dan tinggal pelaksanaannya.

Edi Hasymi menyampaikan, Kota Padang merupakan kawasan rawan bencana. Dalam menyikapi bencana, harus ada edukasi dan sosialisasi, terutama di tempat banyak orang berkumpul seperti pasar, mall, sekolah – sekolah dan lainnya. Di Kota Padang banyak sekali sekolah yang berada di zona merah. Karena itu, perlu sekali dilakukan sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat dan sekolah.

“Dari survey yang telah dilakukan, banyak masyarakat yang belum paham terhadap kebencanaan. Hanya sekitar 30 persen saja yang paham,” ujarnya.

Ia berharap saat terjadi bencana, masyarakat tahu apa yang harus dilakukan. Jangan sampai seperti pengalaman saat gempa 2009 lalu di mana masyarakat panik dan lari tunggang langgang tak tahu arah karena mereka tidak memiliki ilmu tentang penyelamatan dalam kondisi ketika bencana.

Edi Hasymi juga berharap ada kesepahaman dalam menjalankan program kesiagaan bencana, karena Kota Padang merupakan zona rawan bencana. Program Padang Masyarakat Cerdas bencana dan Sekolah Cerdas Bencana saat ini sudah mulai disosialisasikan ke sekolah dan masyarakat. Selain itu, menurutnya, pelaksanaannya akan dibantu oleh berbagai LSM seperti Kogami, KSB, Sibad, RPB, PMI dan Dinas Sosial.

“Harapan kita agar masyarakat tidak blank ketika terjadi bencana. Tujuannya untuk mengurangi risiko jika terjadi bencana di Kota Padang,” ungkap Edi Hasymi.

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Padang Surya Jufri mengatakan, Komisi IV sangat menyambut baik program Padang Cerdas Bencana. Komisi IV sebagai mitra kerja BPBD, katanya, akan membantu dalam hal anggaran. “Apalagi ini menyangkut banyak jiwa manusia,” ujarnya.

Surya Jufri juga mengatakan, untuk program sekolah cerdas bencana akan langsung berkaitan dengan OPD terkait, yakni Dinas Pendidikan. Untuk itu, perlu dibuatkan kurikulum lokal. Selain itu, kesiagaan bencana juga akan berkaitan langsung dengan Dinas PU dan Dinas Sosial.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Padang, Faisal Nasir menyampaikan, pihaknya menyarankan kepada BPBD Padang untuk mengajak dunia usaha turut membantu program Padang Cerdas Bencana dalam rangka penanggulangan bencana daerah.

“Kita fokus pada zona merah, namun tidak mengenyampingkan zona biru atau aman. Dalam hal ini, tentu kita semua tidak inginkan bencana, karena tidak tahu kapan akan terjadinya. BPBD diharapkan bisa membuat rencana kerja yang jelas agar program yang akan dijalankan betul – betul bisa direalisasikan di tengah masyarakat. Kami dari Komisi IV tentu mendorong program dari BPBD Kota Padang,” tutupnya. (baim)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *