AGAM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menghimbauan masyarakat yang berada di pesisir pantai tepi barat daya Sumatera yang berada di Kecamatan Tanjung Mutiara agar tetap siaga dan mewaspadai potensi bencana tsunami, menyusul gempa 7,8 SR yang mengguncang wilayah Sumatera pukul 19.49 WIB tadi malam (Rabu, 2/3).
Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito, Kamis (3/3) mengungkapkan himbauan itu adalah sebagai bentuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi ancaman keselamatan jiwa dari bencana alam. Ia menegaskan, bencana tidak bisa diketahui kapan datangnya namun ketika bencana itu terjadi masyarakat telah siaga dan mengetahui cara menyelamatkan diri.
Untuk peringatan dini tsunami, BPBD Agam telah memasang 9 unit sirine di sepanjang garis pantai Kecamatan Tanjung Mutiara. Daerah pinggir pantai itu juga telah dilengkapi dengan jalur-jalur evakuasi menuju tempat ketinggian.
“Ketika sirine itu berbunyi sebagai peringatan dini tsunami, warga hendaknya segera mengungsi ke tempat ketinggian melalui jalur yang telah disediakan,” ujarnya.
Bambang menyatakan, sementara ini, BPBD masih akan siaga 24 jam, sebagai langkah kesiapsiagaan, menyusul kejadian gempa 7,8 SR tersebut. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan jangan panik serta mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disosialisasikan jika terjadi tsunami.
Robert, salah seorang warga di Tanjung Raya mengakui bahwa ia dan masyarakat lainnya sempat panik ketika mendapat informasi bahwa gempa yang terjadi berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, dengan adanya bunyi sirine mengingatkan warga untuk segera mengungsi dengan tenang ke tempat yang lebih tinggi dan dirasakan aman. Ia merasakan keberadaan sirine peringatan dini tsunami itu sangat membantu masyarakat dalam mengambil tindakan mengevakuasi diri. (fajar)