JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp1 milyar diperuntukkan khusus untuk penanganan darurat gempa Aceh. Alokasi dana tersebut antara lain untuk Kabupaten Pidie Jaya sebesar Rp500 juta dan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireueun masing-masing Rp250 juta.
“Dana tersebut merupakan dana siap pakai khusus untuk penanganan darurat,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei, Kamis (9/12).
Selain penyediaan DSP, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai Rp3,5 miliar yang sudah dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI-AU dan Pesawat Cargo. Logistik yang diberikan antara lain berupa makanan siap saji, peralatan dapur, selimut, tenda gulung, kantong mayat, genset dan velbed. Bantuan ini akan tiba sore ini dari Bandara Halim Perdana Kusumah menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang.
“Pemerintah daerah setempat telah menyiapkan gudang logistik di dua ruko yang terletak di Pidie Jaya. Bantuan akan dipusatkan pada Gudang tersebut,” terangnya.
Selain dua ruko tersebut, Willem menyebutkan, lembaga World Food Programme (WFP) telah menyiapkan 4 tenda gudang logistik. Tenda ini disiapkan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sementara itu, peralatan berat juga dibutuhkan pascagempa yang terjadi pada Rabu dini hari (7/12) sekitar pukul 05.03 WIB di wilayah Pidie Jaya. Kementerian Pekerjaan Umum mengerahkan alat berat yang didatangkan dari Medan maupun Surabaya.
Pembersihan puing bangunan membutuhkan beberapa alat berat yang disiapkan maupaun telah berada di lokasi bencana, seperti eskavator, loader, dan stonebreaker. Pembersihan puing juga dilakukan oleh personel gabungan dari TNI, Polri, relawan dan masyarakat setempat.
Bantuan tidak hanya berasal dari pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dan daerah, tetapi juga dari dunia usaha maupun masyarakat.
Pascagempa, penanganan darurat di hari kedua difokuskan pada pencarian dan penyelamatan korban. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, ungkap Willem. Prioritas selanjutnya, pemerintah daerah dan pusat mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan terhadap masyarakat terdampak.
“Kami mengimbau masyarakat untuk bersabar menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Kami bersama pemerintah daerah berupaya untuk melakukan penanganan darurat secara maksimal bagi masyarakat yang terdampak.”
Willem menyampaikan terima kasih atas dukungan stakeholders dalam penanganan darurat, komunitas relawan, Palang Merah Indonesia, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat yang telah membantu dan bekerjasama dalam upaya penanganan darurat tersebut. (feb/*)