SIJUNJUNG – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Sawahlunto memberikan penyuluhan bahaya Narkoba di lingkungan Persit Kartika Chandra Kirana cabang LXIV DIM 0310 Koorcab Rem 032 PD I/Bukit Barisan di Markas Komando Distrik Militer Sijunjung, di Muaro Sijunjung, Senin (21/3). Narasumber yang dihadirkan di antaranya, Ketua BNNK Sawahlunto, Guspriasi dan Kasat Narkoba Polres Sijunjung, AKP Edi Piliang .
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya Letkol Inf.Zusman Hadi Udaya menjelaskan, keluarga berperan dalam menyelamatkan anak dari berbagai faktor pengaruh negatif Narkoba. Menurutnya, apa yang disampaikan BNNK Sawahlunto pada penyuluhan Tatap Muka Diseminasi informasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran gelap Narkoba (P4GN) itu menjadi penambah wawasan di lingkungan keluarga.
Zusman menambahkan, narkoba sudah menjadi musuh negara dan harus diperangi di manapun tempatnya. Tidak tegas terhadap narkoba akan menyebabkan rusaknya keluarga dan generasi penerus. ”Keluarga memang dapat membentuk karakter dan pribadi seorang anak. Lingkungan pun ikut ambil bagian di dalamnya,” ungkap Dandim.
Sementara itu, Kepala BNNK Sawahlunto Guspriadi mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo, yaki Negara ini sudah dalam
status Darurat Narkoba. Untuk itu, semua pihak secara bersama harus menyatakan perang terhadap narkoba. Menurutnya, tidak ada satu profesi pun yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Kondisi tersebut mengharuskan setiap pihak untuk berperan mencegah dan memerangi narkoba.
Penanggulangannya, sebut Guspriadi, tidak dapat dibebankan kepada aparatur Negara saja, tapi seluruh elemen masyarakat juga harus ikut berperan, terutama di lingkungan keluarga dan sekitarnya. Semenjak berdiri pada 4 September 2015, BNNK Sawahlunto, katanya, terus komit memberantas dan meredam peredaran gelap narkoba di tiga wilayahnya, yakni Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya. Termasuk melakukan tatap muka desiminasi informasi.
Ditambahkannya, keluarga adalah benteng utama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Pola asuh orang tua harus berjalan seimbang dengan perkembangan permasalahan bahaya narkoba. “Agar anak tidak ikut terjerumus ke dalam hal yang salah, orang tua harus mengetahui informasi terbaru mengenai jenis narkotika baru yang beredar, istilah-istilah yang digunakan dan bagaimana upaya pencegahan yang perlu dilakukan agar keluarga sepenuhnya terhindar dari bahaya narkoba,” harap Guspriadi.
Memutus mata rantai peredaran narkoba, katanya, pertama kali dimulai dari lingkungan keluarga. Artinya, keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter seorang anak. Pola asuh yang baik dibutuhkan agar anak menjadi lebih baik dan terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. (tumpak)