PADANG – Sejumlah Perbankan di Sumatera Barat menyatakan kesiapannya menghadapi ramadhan dan lebaran. Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan uang tunai bagi masyarakat.
Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat bahkan menyatakan telah mempersiapkan uang kertas baru untuk kebutuhan ramadhan dan lebaran 1437 H sebesar Rp3,1 triliun. Pasokan tersebut meningkat 20 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp2,6 triliun.
Menurut Kepala BI Perwakilan Sumbar, Puji Atmoko dalam dialog Forum Editor Sumatera Barat, Selasa (31/5), bila jumlah itu masih kurang, BI telah mempersiapkan total Rp4,2 triliun.
Untuk penukaran uang kecil bagi masyarakat, BI telah menyediakan mobil kas keliling. Selain itu, BI juga telah bekerja sama dengan seluruh perbankan di Sumbar serta BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Dengan demikian, masyarakat diimbau tak lagi menukarkan uang di pinggir jalan karena selain harus membayar lebih untuk penukaran uang, juga bisa saja tersisip uang palsu.
BPR Layani Penukaran Uang
Tahun ini, BPR mulai menerima layanan penukaran uang. Hal itu sesuai dengan amanat UU Mata Uang dimana BI harus bekerja sama dengan perbankan lain dan lembaga keuangan yang ditunjuk untuk mempermudah kebutuhan masyarakat.
Asisten Direktur Sistem Pembayaran BI Perwakilan Sumbar, Edi Sukarman menyatakan, kerja sama dengan BPR akan mempermudah masyarakat karena BPR sampai ke pelosok-pelosok daerah. Selain itu, katanya, BI menyediakan posko lebaran di mana masyarakat bisa menghungi nomor 31700 bila ada kendala dalam penukaran uang.
Menurutnya, pecahan uang kecil yang disediakan (pecahan Rp2 ribu sampai Rp20 ribu, red) tak sampai Rp1 trilliun, hanya Rp980 miliar. Masyarakat sudah bisa menukarkan uang mulai besok, 1 Juni 2016 sampai 1 Juli 2016. Bahkan, penukaran tidak hanya terbatas pada nasabah. Masyarakat non nasabah juga bisa menukarkan uangnya di bank-bank yang ada.
Sementara itu, sejumlah bank pemerintah lain di Sumbar juga menyatakan siap menghadapi lebaran di mana kegiatan ekonomi masyarakat sangat luar biasa. Di antaranya Bank Nagari, BNI dan BRI. Suarna dari BNI, misalnya, mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi jangan sampai terjadi kekosongan di ATM. BNI Wilayah Sumbar telah menyediakan uang tunai sebesar Rp1,8 triliun untuk ATM, sementara kebutuhan outlet senilai Rp2,9 triliun. Angka itu meningkat 10 sampai 13 persen dibanding tahun lalu.
“Kita siap melayani kebutuhan masyarakat melalui seluruh jaringan ATM di seluruh wilayah Sumbar,” ujarnya.
Sedangkan Hendri dari BRI Cabang Padang menyatakan, BRI sudah menyiapkan 456 ATM yang ready untuk kebutuhan ramadhan dan lebaran. Selain itu, saat ini BRI sudah menyediakan mesin CRM. Melalui mesin tersebut, tidak hanya bisa dilakukan penarikan tapi juga penyetoran. Melalui mesin tersebut, pengusaha bisa memasukkan uangnya, sementara masyarakat lainnya yang membutuhkan bisa menarik uang. Hal itu membuat kecil kemungkinan terjadi kekosongan kas. Saat ini di Sumbar dan Kerinci jumlahnya sudah 32 unit.
Yulius Dayu dari asosiasi pedagang ritel menyatakan, kebutuhan uang kecil sangat dibutuhkan menjelang lebaran. Tapi, akhir-akhir ini pihaknya kesulitan menukarkan uang kecil. Ia menyarankan sebaiknya penukaran uang kecil kembali di BI saja. “Bagi kami peritel ini, uang kecil pecahan Rp100 sangat penting untuk menetapkan harga yang bersaing dari tiap produk yang kami jual,” katanya.
Di daerah, menukarkan uang itu dipesan dulu menjelang lebaran. Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Solok, Taufik Efendi, pihaknya setiap tahun sudah melakukan kerja sama dengan Bank Nagari dan BRI untuk penukaran uang baru. Biasanya, 15 hari sebelum lebaran uang yang dipesan sudah sampai di kantor sehingga semua pegawai kebagian uang baru. “Menurut saya, ini kebahagian sekali setahun orang berburu uang baru. Kita juga tidak bisa terlalu mengatur masyarakat,” kata Taufik.
Dialog Forum Editor Sumbar kali ini bertema ‘Sambut Ramadhan Bersahaja’. Dialog yang diadakan di Museum BI di Muaro, Padang disponsori BI Perwakilan Sumbar dan disiarkan langsung oleh RRI Pro 1 FM Padang dan Classy FM serta ditayang tunda di Padang TV. (rin)