Oleh Muhammad Zaki
Di era digitalisasi ini, TVRI sebagai lembaga penyiaran publik diminta tetap relevan dengan zaman. Selain sebagai lembaga penyiaran publik yang berada di tengah berbagai perkembangan media, TVRI harus tetap konsisten untuk menyiarkan informasi aktual dan faktual. Era digitalisasi menjadi tantangan bagi dunia penyiaran. Tidak hanya media swasta, TVRI sebagai lembaga penyiaran publik justru memiliki tanggung jawab dan keharusan untuk bisa berimprovisasi.
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia Sumatera Barat adalah penyelenggara penyiaran publik yang urgen melakukan komunikasi secara efektif dengan warga negara/ publiknya. Untuk menjalankan fungsi komunikasi tersebut diperlukan struktur organisasi yang mewadahi fungsi itu sehingga kinerja organisasi berjalan dengan baik. Secara konseptual, sebuah organisasi yang dinamis dan berkembang memiliki struktur organisasi yang mengakomodasi fungsi public relations untuk melakukan komunikasi, baik secara internal maupun eksternal.
Sebagai lembaga penyiaran publik, ada tanggung jawab besar yang diemban oleh LPP TVRI Sumatera Barat yang memiliki visi “Terwujudnya TVRI Sumatera Barat sebagai Media Utama Penggerak Pemersatu Bangsa”. Untuk keberlangsungan organisasi sesuai dengan tujuan utamanya yaitu memproduksi program siaran, manajemen TVRI memberikan tugas kepada tim Program dan Pengembangan Usaha dan tim humas sebagai penghubung instansi dengan publiknya. Keduanya mengakomodasi harapan, keinginan, saran, dan kritik publik terhadap pelaksanaan kinerja TVRI yang teraktualisasi melalui program-program siarannya. Hubungan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui surat, telepon, email, dan platform media sosial.
Hadirnya berbagai platform media sosial membuat para konten kreator yang kreatif mendapat tempat di hati masyarakat. Mereka juga sudah banyak berkolaborasi dengan instansi pemerintah untuk mempromosikan kegiatan dan kebijakan dari instansi tersebut. Konten kreator hadir dengan segmentasi tersendiri, mulai dari komedi anak muda dan orang tua, segmentasi pendidikan, kuliner, kecantikan, informasi, dan kesenian. Munculnya segmentasi ini mempermudah instansi menentukan target publik untuk menginformasikan kebijakannya. Jika dibandingan dengan televisi daerah yang belum memiliki rating, konten kreator di media sosial bisa menjanjikan target penonton/view yang didapat dari analisa media sosial tersebut. Tentu ini menjadi tantangan besar bagi televisi dalam menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal.
Sebagai lembaga penghubung instansi dengan publik, TVRI Sumatera Barat diharapkan bisa lebih aktif dalam persaingan ini serta secara konsisten memperhatikan kode etik hubungan dengan publik. Antara lain, memelihara reputasi yang baik, membangun dan memelihara kepercayaan, menghormati kepentingan publik, bekerja sama secara sungguh-sungguh, menunjukkan loyalitas kepada organisasi, tidak menginformasikan keterangan palsu/ menyesatkan, dan menyiarkan berita yang berimbang.
Optimalisasi pengelolaan informasi melalui website dan media sosial TVRI Sumatera Barat merupakan upaya yang saat ini berada dalam lingkungan masyarakat infomasi. Informasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pengelolaan informasi yang disediakan oleh website dan media sosial TVRI Sumatera Barat secara umum terdiri dari penyelenggaraan siaran (streaming) di youtube, facebook, Instagram, twitter/X, serta promosi lewat tiktok. Hal ini merupakan bentuk implikasi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi terhadap dunia penyiaran baik lokal, nasional, mapun internasional.
Melihat perbandingan TVRI Sumbar dengan hadirnya konten kreator, harusnya TVRI Sumbar bisa tetap menjadi lembaga yang menjaga kreatifitasnya, diimbangi dengan kelengkapan peralatan dan struktur tim produksinya. Konten kreator belum semua memiliki tim khusus dan peralatan lengkap seperti halnya TVRI. Namun, dengan kesederhanaan tersebut, mereka mampu menyentuh segmentasi tingkat daerah atau provinsi. TVRI Sumbar saat ini memiliki tanggung jawab besar untuk menyentuh semua segmentasi di Sumatera Barat. Inilah tantangan terbesarnya jika disandingkan dengan konten kreator yang punya segmentasi khusus saja. Namun, semua itu harus tetap dihadapi diera digitalisasi ini. Dengan perencanaan Public Relation yang tepat, TVRI bisa menjadi media yang terus dipercaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Pengimplementasian fungsi public relations yang bertujuan untuk mempermudah publik dalam menyampaikan pandangan/ pendapat, saran atau keluhan mereka terhadap permasalahan dan berbagai hal dalam rangka mewujudkan penyiaran yang berkualitas belum dilakukan LPP TVRI Sumatera Barat secara optimal. Keberadaan fungsi PR pada suatu organisasi biasanya diketahui dari adanya bagian atau departemen PR. Adapun bagian-bagian dari fungsi public relations mencakup hubungan internal, publisitas, advertising, press agentry, public affair, lobbiying, manajemen isu, hubungan investor, dan pengembangan.
Tahun 2024 ini, TVRI telah meluncurkan akun khusus Humas TVRI Sumbar yang dikelola oleh tenaga muda kreatif dan berasal dari fungsional khusus pranata humas. Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap kegiatan untuk mempromosikan kerjasama dan kinerja ditampilkan lewat akun utama TVRI Sumbar oleh tim promo. Sejatinya, akun TVRI Sumbar sebaiknya untuk mempromosikan produk atau hasil siaran. Sedangkan untuk meningkatkan citra instansi TVRI Sumbar, harusnya terangkum dalam promosi lewat akun Humas TVRI Sumbar, agar setiap instansi yang ingin bekerjsama bisa melihat bagaimana tingkat kepercayaan jika berkolaborasi dengan TVRI Sumbar.
Hadirnya pejabat fungsional khusus humas, membuat perencanaan TVRI Sumbar lebih tertata rapi untuk meningkatkan citranya. Jika sebelumnya TVRI menjadi mitra humas sebuah instansi dalam menaikkan citra, sudah saatnya TVRI juga mampu memiliki humas untuk terus meningkatkan citra lembaga TVRI Sumbar di hati masyarakat dan pihak lain untuk kerjasama.
Dalam hal hubungan eksternal, Seksi Program dan Pengembanan Usaha melakukan hubungan eksternal dalam rangka advertising (promosi), lobbiying, negosiasi dengan pihak luar/ mitra kerja untuk menjalin kerja sama siaran. Dalam hal ini, Seksi Pengembangan Usaha perlu mendatangi kantor-kantor baik pemerintah maupun swasta untuk menawarkan kerjasama, baik dalam bentuk siaran ataupun iklan. Hadirnya perencanaan tim humas yang bagus, tentu mempermudah ketua tim Pengembangan Usaha membentuk jejaring guna membangun kepercayaan dengan berbagai pihak sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas siaran.
Hubungan eksternal ini bertujuan untuk mewujudkan siaran yang berkualitas sesuai dengan peraturan/perundang-undangan penyiaran/pedoman perilaku penyiaran, serta visi dan misi TVRI Sumatera Barat. Hubungan eksternal merupakan pertukaran ide, gagasan, masukan, informasi, dan kritik yang memiliki tujuan tertentu sehingga konten pesan tersebut dapat dipahami kedua belah pihak. Hubungan eksternal dilakukan secara formal dan informal. Hal ini diharapkan akan dapat menggali informasi yang lebih mendalam sehingga dapat direspons oleh instansi secara tepat.
(Penulis adalah Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Fisip Unand dan Karyawan TVRI Sumatera Barat)