PADANG – Meski hidup di bawah garis kemiskinan, namun tekad Nurafni, salah seorang siswa kelas IX SMPN 3 Padang ini untuk merengkuh masa depan lebih baik terus diperjuangkannya.
Setiap hari, Nurafni selalu berjalan kaki ke sekolah dengan jarak tempuh lebih kurang 1 kilometer dari rumahnya yang terletak di belakang rumah makan “FUJA” di pesisir pantai Padang Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat Kota Padang.
Harapannya untuk melanjutkan sekolah ke SMKN 2 Padang sangat besar. Tetapi, harapan itu seperti mimpi baginya. Saat ia terbangun, ia menyadari tidak mungkin keinginan itu dapat terwujud. Sebab, bagaimana mungkin harapan itu tercapai, untuk datang ke sekolah yang berjarak lebih kurang 1 km dari kediamannya, ia sering tidak masuk. Itupun dalam cuaca cerah. Apalagi kalau di musim penghujan, sudah dapat dipastikan Ia tidak akan datang.
Hal itu didasari kehidupan ekonomi keluarganya yang papa. Ayahnya, Yakin (60 tahun) seorang buruh kasar bangunan, saat ini sudah tidak bisa lagi bekerja karena bola matanya mengalami kecelakaan terkena pecahan keramik saat bekerja.
Begitu juga Ibunya Rosaneli (57), juga tidak bisa membantu untuk mencari nafkah, karena sering sakit-sakitan. Untuk menunjang kehidupan keluarganya selama ini, ia hanya mengandalkan bantuan dari saudara orang tuanya yang juga hidup pas-pasan.
Untuk bantuan sendiri, Nurafni mengakui, bahwa pihak sekolah SMPN 3 Padang telah menyikapi persoalan itu secara arif dengan mendatangi dan memberi bantuan kepada keluarganya.
Pada kesempatan itu, Kepala SMPN 3 Kota Padang Tanggo Olina memberikan dorongan dan semangat agar ia rajin belajar dan tidak patah semangat. Sebagai seorang guru dan juga ibu bagi siswa/ siswinya, ia selalu menanamkan rasa optimis terhadap siswanya.
Masih tergiang di telinga Nurafni saat Tanggo Olina mengatakan, “Di dunia ini, tidak ada yang tak mungkin ya nak, karena yang terpenting untuk saat ini Nurafni harus rajin belajar, tentang hasilnya, mari kita serahkan kepada Allah. Mudah-mudahan Allah membukakan pintu hati para pihak yang mau peduli dan mau menjadi dermawan untuk melanjutkan cita-citanya,” ucap Nurafni mengutip komentar kepala sekolahnya.
Sebagai murid, ia pun mengucapkan puji syukur kepada Allah atas perhatian yang telah diberikan pihak sekolah kepada keluarganya. Tidak lupa ia juga mengucapkan terimakasih kepada Lintang, Kennia, Lila, Olif dan Risma yamg selalu memberi perhatian kepadanya di sekolah.
Zainal Koto, salah seorang pimpinan media online di Padang mengatakan, memang kondisi beban kehidupan yang dirasakan oleh Nurafni di usianya sangat membutuhkan pendidikan dan perlu perhatian. Jangan sampai nanti cita-cita nya tersendat ditengah jalan.
“Kita butuh perhatian dari pemerintah, orangtua asuh untuk anak anak usia sekolah yang ekonomi keluarga mereka di bawah garis kemiskinan. Jangan sampai Kota Padang yang dikenal Kota Layak Anak dan Kota Pendidikan ternyata di balik itu semua masih ada anak-anak kita yang tak terperhatikan,” ungkapnya. (baim)
Komentar