SAWAHLUNTO- Sejak Kawasan Puncak Cemara Kota Sawahlunto ramai dikunjungi wisatawan, monyet-monyet yang hidup di hutan sekitar kawasan itu menjadi terbiasa berdekatan dan berbaur dengan orang-orang yang datang. Monyet-monyet itu sudah cukup jinak dan bisa diajak bercengkrama oleh pengunjung.
Menurut pengunjung kawasan Puncak Cemara, kawanan hewan primata itu akan datang mendekati orang-orang yang sedang berkunjung ke kawasan itu. Namun, tidak perlu khawatir karena mereka tidak mengganggu karena sudah cukup jinak.
Dibalik jinaknya monyet – monyet di kawasan puncak Cemara ini adalah karena ketelatenan salah seorang warga Kelurahan Saringan, Mahdonal (55). Ia sering datang ke Puncak Cemara sekedar untuk bersantai dan ketika melihat ada monyet di sekitar kawasan itu, ia pun membawakan makanan seperti pisang dan lainnya.
“Karena ada keasikan tersendiri memberi makanan kepada monyet-monyet itu, akhirnya setiap kesini saya selalu membelikan pisang sehingga lambat laun kawanan primata itu menjadi terbiasa dan tidak canggung lagi,” ungkapnya menceritakan bagaimana pengalamannya membuat monyet-monyet di kawasan itu menjadi jinak, Jumat (19/2).
Menurut Donal yang sehari-hari bertugas sebagai Kasubag Admistrasi Keuangan Sekretariat DPRD kota Sawahlunto ini, mereka mendekat karena berharap akan diberi makan. Namun jika tidak diberi mereka pun tidak akan mengganggu. Ia mengaku ada kepuasan tersendiri bercengkerama dengan kawanan monyet sambil memberikan makanan. Bahkan, ia juga merasa ada rasa kangen ketika harus bertugas ke luar daerah dan terpaksa meninggalkan “piaraannya”.
Karena sudah terbiasa, terkadang keluarga dan tetangga juga ingin memberikan makan kepada monyet-monyet tersebut. Ia mengingatkan, agar jangan menggertak atau mempermainkan ketika memberi makanan. Ia berharap, kawanan monyet itu semakin hari semakin jinak sehingga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung terutama para pecinta satwa. (tumpak)