
PADANG – Wakil Walikota Padang Emzalmi meminta PU Kota Padang untuk menyurati Gubernur Sumbar untuk memperjelas status jembatan di kawasan Muaro Baru Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah, apakah aset Pemprov atau Pemkot. Karena, sejak putus akibat banjir besar pada 22 Maret 2016 lalu, jembatan tersebut belum juga dibangun secara permanen.
Pasca jembatan putus tersebut, PU Padang hanya membangun jembatan yang bersifat darurat dengan menggunakan dana rehab rekon tanggap darurat sebesar Rp50 juta. Jembatan darurat baru bisa dilewati oleh pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua.
Jembatan tersebut awalnya merupakan aset Pemprov Sumbar. Namun, setelah ambruk diserahkan ke Pemko Padang sehingga penyelesaian jembatan itu belum terealisasikan sebagaimana mestinya.
Saat meninjau jembatan tersebut bersama Anggota DPRD Sumatera Barat, Taufik Hidayat, akhir pekan kemarin, Emzalmi berharap jembatan itu bisa segera dimanfaatkan masyarakat sebagaimana biasanya dan dapat kembali dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Untuk itu, ia dan Taufik Hidayat bersama jajaran terkait akan berusaha mencarikan solusinya.
Taufik Hidayat menambahkan, sebelumnya ia sudah berusaha menganggarkan pembangunan jembatan tersebut melalui dana aspirasinya. Namun, pihak Pemprov Sumbar menyatakan bahwa jembatan tersebut asetnya sudah diserahkan ke Pemko Padang, sehingga pembangunan jembatan itu kembali terundur.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga di Dinas PU Kota Padang, Hendri Viton menyebutkan, untuk sementara waktu pihaknya hanya membangun jembatan yang bersifat darurat dengan menggunakan dana rehab rekon tanggap darurat. Sedangkan untuk perbaikan permanen, jembatan tersebut merupakan tanggung jawab dari Balai Sungai wilayah V Sumatera. (baim)
Komentar