
PADANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat menilai, event Tour de Singkarak (TdS) tidak membawa dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat dan kemajuan pariwisata. Pelaksanaan event bertaraf internasional yang menghabiskan biaya besar ini harus dievaluasi.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat Rahayu Purwanti dalam rapat dengar pendapat bersama mitra kerja dari pemerintah provinsi terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2018, Jumat (5/4) menegaskan hal itu. Salah satu mitra kerja Komisi V adalah Dinas Pariwisata. Menurutnya, target peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat melalui TdS tidak tercapai.
“Sudah beberapa kali TdS berlangsung, namun belum memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat dan kemajuan pariwisata. Tujuan awal TdS untuk menggenjot kunjungan wisata ke Sumatera Barat juga tidak tercapai,” katanya.
Rahayu menambahkan, pelaksanaan TdS juga semakin tidak menarik. Bahkan, pemerintah kabupaten dan kota juga semakin kurang semangat menjadi tuan rumah penyelenggara.
“Berangkat dari kondisi ini, tentu harus ada evaluasi segera. Jangan sampai anggaran habis setiap tahun tetapi tidak membawa dampak positif kepada ekonomi dan pembangunan daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Hidayat melontarkan saran agar TdS diadakan tidak setiap tahun, tetapi sekali dua tahun. Untuk meniadakan TdS memang cukup sulit juga sebab event tersebut sudah tercatat dalam agenda balap sepeda internasional.
“Sebaiknya diadakan sekali dua tahun, mengingat anggaran yang tersedot untuk TdS cukup besar,” sarannya.
Hidayat menyentil, stigma peningkatan kunjungan wisatawan sebagai dampak dari TdS hanya bersifat sementara, pada saat event berlangsung. Itupun karena kedatangan para atlet dan ofisial serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan event.
“Sementara klaim peningkatan kunjungan wisata secara umum belum bisa dibuktikan secara riil,” ujarnya.
Hidayat mengulas, event TdS bertujuan menjadi ajang pengenalan potensi wisata Sumatera Barat kepada dunia luar. Melalui event tersebut, akan menjadi ajang promosi bagi daerah untuk memperkenalkan potensi wisata.
“Berhasilnya promosi potensi melalui TdS tentunya dibuktikan dengan peningkatan kunjungan wisatawan asing setiap tahun, namun peningkatan itu tidak terlihat,” katanya.
Tour de Singkarak (TdS) adalah event balap sepeda lintas kabupaten/ kota yang diikuti oleh pebalap internasional. Event ini telah masuk dalam agenda tahunan federasi balap sepeda dan dilaksanakan mulai tahun 2009 lalu. Event bergengsi ini melintasi hampir seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat diikuti tidak kurang dari 200-an pebalap internasional dengan menelan anggaran lebih dari Rp1 miliar setiap tahun. (fdc)