SAWAHLUNTO -Belanja Daerah Kota Sawahlunto 2017 diajukan meningkat menjadi Rp708,5miliar dari Rp659,7 miliar di tahun 2016. Belanja langsung tetap mendapat alokasi terbanyak dibanding belanja tidak langsung.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf dalam nota pengantar Rancangan APBD 2017 menyatakan, besarnya alokasi belanja langsung berkaitan dengan belanja modal yang bersentuhan dengan kebutuhan publik dan cenderung meningkat setiap tahun.
“Belanja langsung dialokasikan Rp410,8 miliar yang terdiri dari belanja barang dan jasa Rp214,5 miliar dan belanja modal Rp196,3 miliar. Sedangkan belanja tidak langsung dialokasikan Rp297,7 miliar dengan perkiraan defisit Rp55,2 miliar,” sebut Wako pada paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Weldison dan Hasjhoni Sy di gedung dewan, Senin (7/11).
Walikota menjabarkan, pendapatan direncanakan Rp653,2 miliar yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp62,4 miliar, dana perimbangan Rp571,2 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp19,6 miliar.
“Artinya, pendapatan daerah dari dana perimbangan atau dana transfer pemerintah pusat masih sangat dominan dalam menunjang pembangunan,” jelas Ali.
Dana perimbangan yang akan diterima Pemerintah Kota Sawahlunto di 2017 juga meningkat. Di 2016, dana perimbangan di APBD Perubahan Rp515,6 miliar. Dana Alokasi Umum (DAU) Rp400,9 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp125,7 miliar, dana bagi hasil pajak dan bukan pajak Rp26,1 miliar dan Alokasi Dana Desa Rp18,3 miliar.
Sementara, di RAPBD 2017, anggaran urusan wajib dialokasikan Rp470,3 miliar dan urusan pilihan Rp27,9 miliar. Sedangkan urusan pemerintahan penunjang dialokasikan Rp116,9 miliar dan urusan pemerintah pendukung Rp56,2 miliar. (tumpak)
