PADANG – Bank Indonesia terus mengembangkan sistem layanan pembayaran nontunai melalui Quick Respon Code Indonesia Standard (QRIS). Pembayaran zakat dan berinfak pun, saat ini sudah tidak perlu repot lagi.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatera Barat, Selasa (14/1/2020) meresmikan pemakaian QRIS untuk penerimaan zakat, infaq dan sedekah di Masjid Raya Sumatera Barat. Bank Indonesia menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan masjid – masjid di seluruh Sumatera Barat.
“Dengan QRIS, pembayaran zakat, infak dan sedekah tidak perlu repot lagi. Tinggal scan barcode, maka zakat, infak dan sedekah sudah masuk ke rekening masjid atau Baznas,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Wahyu Purnama A.
Dia menerangkan, QRIS secara efektif telah terkoneksi ke seluruh platform dompet digital yang ada. QRIS menyatukan seluruh aplikasi belanja digital sehingga masyarakat semakin mudah dalam bertransaksi.
Dia menambahkan, digitalisasi pembayaran sekaligus mengurangi penggunaan uang tunai. Meskipun uang tunai harus tetap ada, karena masih belum seluruh wilayah memiliki akses internet serta terjangkau layanan uang digital.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengapresiasi penerapan pembayaran zakat, infak dan sedekah menggunakan QRIS tersebut.
“Rerata penduduk sudah menggunakan perangkat komunikasi pintar terutama pada usia 60 tahun ke bawah. Dengan QRIS akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi termasuk membayar zakat, berinfak atau bersedekah,” kata Irwan Prayitno dalam sambutannya pada peresmian tersebut.
Dia berharap, pemanfaatan teknologi pembayaran digital ke depan akan semakin memasyarakat. Dompet digital memiliki banyak keuntungan terutama keamanan dan ketepatan jumlah pembayaran.
Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Gusrizal Gazahar berharap, sistem pembayaran tidak saja untuk pembayaran dari wajib zakat.
“Alangkah baiknya juga kalau penyaluran dari pengumpul zakat seperti Baznas kepada orang yang berhak juga dilakukan dengan sistem pembayaran digital,” katanya. (fdc)
Komentar