PADANG – Tidak ada yang tahu pasti, sudah berapa abad Malin Kundang dan kapalnya tersandar di Pantai Air Manis. Kali ini ada rencana situs legenda itu akan direvitalisasi dan para pedagang di sekitarnya akan direlokasi.
Rencana revitalisasi Batu Malin Kundang dan pemindahan pedagang tersebut sudah dipastikan Pemerintah Kota Padang. Pengerjaannya dimulai September tahun ini. Ditargetkan rampung sampai akhir 2019 nanti.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang di sela kegiatan persiapan pelebaran akses jalan Pantai Air Manis, Selasa (30/07/2019).
Menurut Arfian, tujuan utama orang datang ke Pantai Air Manis adalah melihat Batu Malin Kundang. Akan tetapi lokasi ikon wisata Kota Padang yang sudah dikenal dunia itu kondisinya agak memprihatinkan.
“Batu Malin Kundang saat ini perlu direvitalisasi. Kondisinya sekarang sebagian besar fisiknya tertimbun pasir. Selain itu sulit dijangkau karena tidak ada akses jalan yang baik ,” kata Arfian.
Revitalisasi ini tidak akan mengubah bentuk aslinya, baik kapal maupun semua ornamen yang ada padanya. Hanya lebih diperindah agar terlihat lebih menarik.
“Nanti akan ditambahkan pula dengan diorama yang bercerita tentang kisah Malin Kundang,” jelas Arfian.
Menurut Arfian lagi, lokasi pemindah pedagang yang berjumlah 18 orang tidak terlalu jauh dari lokasi semula, hanya saja ke titik yang lebih mudah dijangkau dan memiliki akses yang lebih baik.
Untuk mempermudah akses tersebut, Pemko Padang mendapatkan bantuan anggaran Rp 15 milyar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun jalan dan pedistrian, salah satunya untuk akses ke Batu Malin Kundang di sepanjang pantai.
Arfian berharap, pedagang yang menempati tempat yang lebih strategis nantinya bisa beraktifitas dengan penghasilan yang meningkat.
“Kita tentu berharap pedagang lebih meningkat penghasilannya,” tutup Arfian.(der)